JawaPos.com – Pembalap Aston Martin, Lance Stroll, mengatakan dirinya harus menjalani rehabilitasi pascaoperasi. Stroll sempat mengalami patah tulang akibat kecelakaan beberapa waktu lalu, yang membuatnya harus absen di sesi uji pramusim, meski bangkit di GP Bahrain dengan finis keenam.
“Tim medis saya merancang sebuah program yang akan membantu saya memulihkan mobilitas dan kekuatan di pergelangan tangan saya. Rehabilitasi membutuhkan kerja keras dan ketekunan – dan dengan tim medis yang luar biasa serta teman dan keluarga yang mendukung saya – saya dapat melewati rasa sakit dan kembali ke trek di Bahrain dengan tim saya dan sesama pembalap,” ungkap Stroll, dikutip dari laman resmi F1, Rabu (8/3/2023).
Saat Stroll melewatkan uji pramusim pada akhir Februari, dia digantikan oleh pebalap cadangan Felipe Drugovich.
Saat kembali ke balapan utama di Bahrain, dia mengatakan mampu melaksanakan balapan hingga akhir, dan akhirnya finis tepat di depan pembalap Mercedes George Russell.
Menengok ke belakang, Stroll mengatakan kecelakaan saat dia bersepeda itu cukup membuatnya terpuruk. Terlebih, hasil pemindaian (scan) menunjukkan dia mengalami patah dan perpindahan posisi tulang di beberapa tempat.
“Hasil scan saat itu menunjukkan saya mengalami patah tulang dan perpindahan di pergelangan tangan kanan, patah tulang di pergelangan tangan kiri, patah tulang sebagian di tangan kiri, dan patah tulang lainnya di jempol kaki kanan saya,” kata pembalap asal Kanada itu.
Dengan waktu singkat jelang GP Bahrain, tim medis sempat ragu bahwa Stroll akan bisa pulih sebelum balapan utama dimulai.
“Meski saya bisa melaju di Bahrain, sayangnya dokter menjelaskan bahwa patah tulang di tangan/pergelangan tangan kiri dan kaki saya tidak cocok untuk fiksasi, dan saya harus mengandalkan pendekatan yang lebih konservatif untuk menyembuhkan luka saya yang lain,” ujar dia.
“Tim medis saya memastikan kami melakukan apa saja dan semua yang menunjukkan beberapa bukti penyembuhan tulang. Itu menjadi pekerjaan full time saya, mencoba menggabungkan semua kemungkinan yang dapat membantu, bahkan jika itu hanya 0,5 persen,” imbuhnya.