JawaPos.com- Pemkot Surabaya segera mengambil alih pengelolaan 10 ruas jalan nasional. Identifikasi downgrade jalan tersebut juga telah dilakukan. Dengan demikian, tidak ada lagi keterlibatan pemerintah pusat, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).
Peralihan kewenangan itu dilakukan secara top-down di berbagai daerah. Kemen PUPR mengalihkan wewenang kepada pemkot atau pemkab untuk menentukan jalan mana saja yang disetujui. Tak terkecuali di Surabaya. ’’Sesuai peraturan, tidak bisa seluruhnya,’’ kata Kabid Jembatan dan Jalan Dinas Sumber Daya Ari dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Adi Gunita kemarin (7/3).
Ruas jalan nasional yang berubah status menjadi milik pemkot itu tersebar di seluruh Surabaya. Namun, jalan penghubung masuk kota menjadi yang diutamakan. Di antaranya, Jalan Ahmad Yani mengarah ke utara, Jalan Kenjeran–MERR, Tambak Osowilangun, dan Gadukan.
Pertimbangan lain, jalan dalam kota yang hanya menghubungkan antarkecamatan seperti Gubeng, Biliton, dan Kusuma Bangsa. ’’Indikatornya berbeda menyesuaikan Peraturan Menteri PU,’’ kata dia.
Pihaknya juga menolak alih status di beberapa jalan. Misalnya, Gunungsari–Mastrip serta keseluruhan Jalan Kenjeran. Faktornya, ruas jalan tersebut menghubungkan antardaerah dan moda transportasi yang heterogen.
Menurut Adi, pengambilalihan status jalan tersebut membawa sejumlah benefit. Di antaranya, pengelolaan dan perbaikan lebih mudah hingga meningkatkan retribusi kota melalui pemasangan reklame. Sebab, selama ini jika terjadi kerusakan di jalan tersebut, perbaikan harus menunggu dari pusat. ’’Kalau skala kecil, penanganannya kolaborasi,’’ jelasnya.
—
BEBERAPA JALAN DI SURABAYA YANG ALIH STATUS KE PEMKOT
- Di perbatasan kota, Jalan Ahmad Yani arah masuk kota, Jalan Kenjeran hingga Jalan MERR, Jalan Tambak Osowilangun, dan Jalan Gadukan.
- Di dalam kota, Jalan Gubeng, Jalan Biliton, dan Jalan Kusuma Bangsa.
- Pemkot menolak alih status Jalan Gunungsari hingga Mastrip dan Jalan Kenjeran arah Madura. Pertimbangannya, jalan penghubung antardaerah serta moda transportasi yang heterogen.
- Saat ini sedang berlangsung tahap identifikasi pemetaan kondisi lapangan.
Sumber: DSDABM Surabaya