JawaPos.com – Para pengungsi akibat tanah longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau membutuhkan persediaan air minum kemasan atau air bersih. Ini karena sumber air tidak tersedia setelah Gunung Jemenang di pulau itu longsor pada Senin (6/3) kemarin, dikutip dari ANTARA.
“Yang kami perlukan air mineral untuk minum yang banyak Pak, sebab depot galon tak buka, sebab sumber air atau sungai dalam keadaan kotor,” kata salah satu warga setempat yang mengungsi di SMP Negeri 1 Serasan, Nurul Aini, di Serasan, Selasa (7/3).
Ia mengatakan persediaan sumber air pada hari kedua pascabencana sudah mulai terasa kurang akibat tidak bisa beroperasi depot air dan tidak ada sumber air bersih di wilayah tersebut.
Ia mengatakan warga juga membutuhkan bantuan logistik lainnya, seperti peralatan tidur dan mandi.
“Kemudian selimut dan alat alat mandi seperti sikat gigi, pasta, dan sabun, handuk, kami masih takut pulang ke rumah Pak,” kata dia.
Nurul yang warga Kampung Air Sekain tersebut ikut mengungsi ke Kampung Pelimpak bersama ratusan warga lainnya karena khawatir ada longsor susulan.
Warga desa lain di wilayah lereng bukit di daerah itu juga mengungsi ke tempat yang dianggap lebih aman dari bencana susulan.
Hasil pantauan udara oleh Tim Tanggap Bencana Kabupaten Natuna pada Selasa pagi, terlihat beberapa sungai yang selama ini menjadi sumber air bersih di lereng gunung setempat tampak airnya berwarna kuning.
Longsor juga diketahui terjadi di beberapa tempat, di antaranya, bukit di sekitar Kampung Air Raya dan Air Sekaian, Kelurahan Serasan. Selain itu, terdapat longsor kecil di beberapa titik di lereng Gunung Kute, Desa Jermalik.
Di Kecamatan Serasan Timur terdapat longsor besar di Desa Air Nusa akan tetapi tidak menimbulkan korban jiwa. Di tempat itu terjadi dua kali longsor akibat curah hujan tinggi sejak Sabtu (5/3).