JawaPos.com- Selama dua bulan pertama tahun ini, angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Sidoarjo mencapai 450 kejadian. Jauh meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, korban meninggal mencapai 21 orang.
Ditemui selepas analisis dan evaluasi kemarin (6/3), Kanitgakkum Laka Satlantas Polresta Sidoarjo Iptu Ony Purnomo mengungkapkan, laka tunggal paling mendominasi kejadian dalam dua bulan terakhir. Yakni, 155 kejadian. ’’Penyebabnya bisa jadi ngantuk, lalai. Ini termasuk kejadian laka jalan berlubang Februari kemarin,’’ imbuhnya.
Unit Laka Satlantas Polresta Sidoarjo juga sudah memetakan titik-titik rawan laka atau blackspot. Beberapa jalur rawan laka di antaranya Jalan Raya Kletek–Taman, Jalan Raya Ahmad Yani dari Aloha–Buduran, dan Jalan Raya Bypass Krian–Balongbendo.
Ony mengatakan, di Taman pada Februari saja ada 22 laka, kemudian di Krian 21 laka. ’’Kalau Jalan Ahmad Yani ini banyak di Buduran, ada 16, dan Sidoarjo Kota 21 kejadian,’’ tuturnya.
Menurut Ony, jalur-jalur tersebut rawan laka karena merupakan jalan utama mobilitas pekerja. ’’Seperti Taman kemudian Krian memang kan banyak pabrik sehingga pekerja pasti lewat sana. Di satu sisi, jalanan tersebut merupakan lajur untuk bus antarkota atau truk,’’ tuturnya.
Dari data yang telah dihimpun Unit Laka Satlantas Polresta Sidoarjo, diketahui laka paling sering terjadi pada pagi dan sore. ’’Memang sebagian besar terjadi saat jam pulang dan berangkat kerja,’’ jelasnya.