JawaPos.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengecek perbaikan ruas jalan Kudus-Pati yang berada di Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Menurutnya, program penyelenggaraan jalan pada 2023 untuk mendengar aspirasi warga yang mengeluhkan banyaknya jalan rusak di Jawa Tengah.
Ganjar mengatakan perbaikan jalan yang dilakukan merupakan program yang dijalankan pemerintah untuk memberikan fasilitas yang layak untuk masyarakat.
“Ini yang coba kita atur biar lebih termanajemen. Mungkin tidak bisa secepat yang diharapkan masyarakat, tapi kita menunjukkan bagaimana improvement atas komplain masyarakat betul-betul kita lakukan,” ujar Ganjar, Selasa (7/3).
Diketahui, Ganjar Pranowo, menyiapkan anggaran sebesar Rp437 miliar untuk program penyelenggaraan jalan pada 2023. Perbaikan jalan melalui program Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng itu dilakukan dengan sistem pemeliharaan, rehabilitasi dan rekonstruksi jalan.
Pemeliharaan rutin jalan adalah kegiatan merawat dan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada ruas-ruas jalan dengan kondisi pelayanan yang baik sesuai Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 13/PRT/M/2011.
Sementara rehabilitasi adalah pemeliharaan berkala jalan, yakni kegiatan penanganan pencegahan terjadinya kerusakan yang lebih luas dan setiap kerusakan yang diperhitungkan dalam desain. Hal ini bertujuan agar penurunan kondisi jalan dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana.
Adapun rekonstruksi jalan adalah peningkatan struktur yang dapat meningkatkan kemampuan bagian ruas jalan dalam kondisi rusak berat agar bagian jalan tersebut mempunyai kondisi mantap kembali sesuai dengan umur rencana yang ditetapkan. Pemeliharaan jalan yang dilakukan Pemprov Jawa Tengah pada tahun 2023 yakni sepanjang 2,404.741 kilometer (km).
Pemeliharaan jalan terbagi di sembilan Balai Pengelolaan Jalan (BPJ). Pertama, BPJ Cilacap meliputi ruas Sidareja-Cukangleuleus panjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Bobotsari-Belik panjang 2,5 km dengan anggaran Rp 4 miliar, dan Purbalingga-Bobotsari-Jalan Sungkono panjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar. Kemudian, ruas Kaliori-Patikraja panjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehab dinding penahan tanah Cilopadang-Salem panjang 100 meter (m) dengan anggaran Rp 1 miliar.
Kedua, BPJ Tegal meliputi ruas Jalan Bumiayu-Salem panjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bumiayu-Sirampog panjang 0,30 km dengan anggaran Rp 3,5 miliar, Morongso-Tuwel-Sirampog panjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar. Kemudian, ada ruas Bandungsari-Pananggapan panjang 1 km dengan anggaran Rp1,3 miliar dan rehab jembatan Cigareng dengan anggaran Rp 2 miliar.
Ketiga, BPJ Pekalongan ruas Jalan Batang-Wonotunggal-Surjo panjang 1 km dengan anggaran Rp 2 miliar, Moga-Morongso panjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, serta rehab Jembatan Welo Panjang panjang 60 m dengan anggaran Rp 2 miliar.
Adapun BPJ keempat yaitu Wonosobo yang dilakukan di ruas Wanayasa-Kalibening panjang 2,3 m dengan anggaran Rp 3 miliar. Kelima, ada BPJ Magelang dengan rehabilitasi jalan di ruas Magelang-Ngablak panjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Bener-Maron-Purworejo panjang 5 km dengan anggaran Rp 8 miliar, dan Kutoarjo-Bruno panjang 3 km dengan anggaran Rp 3,8 miliar.
“Ketika tim teknisnya mengerjakan jalan, harus ada tim yang mengatur lalu lintas sehingga tidak terjadi komplain dan keselamatan kerjanya juga terjaga,” jelas Ganjar.
Lebih lanjut, BPJ Semarang meliputi ruas Semarang-Godong (rehabilitasi drainase) panjang 0,05 km dengan anggaran Rp 1 miliar, Cangkiran-Boja-Sukorejo panjang 1 km dengan anggaran Rp1,3 miliar, dan Weleri-Patean panjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar
Ketujuh, ada BPJ Purwodadi terdiri atas ruas Purwodadi-Klambu panjang 0,5 km (perbaikan beton) dengan anggaran Rp 2 miliar. Lalu, ada perbaikan jalan ruas Gubug-Kapung-Kedungjati panjang 0,10 km dan (rehab dinding penahan tanah) tinggi 25 m dengan anggaran Rp 3 miliar, dan Singget-Doplang-Cepu (rehabilitasi Jembatan Wulung II) panjang 40 m dengan anggaran Rp 1 miliar.
Kedelapan BPJ Surakarta, untuk ruas jalan yang diperbaiki, di antaranya Karanganyar-Jatipuro panjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar, Wonogiri-Manyaran-Blimbing panjang 1 km dengan anggaran Rp1,3 miliar, dan Ngadirejo-Jatipuro panjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar. Kemudian, perbaikan pada ruas jalan Wuryantoro-Pracimantoro panjang 1 km dengan anggaran Rp 1,3 miliar dan rehabilitasi dinding penahan tanah Boyolali-Selo-Jrakah panjang 0,03 km dengan anggaran Rp 1,5 miliar.
Kesembilan, yaitu BPJ Pati meliputi Juwana-Todanan panjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar dan Jepara-Keling panjang 2 km dengan anggaran Rp 2,6 miliar, Todanan-Ngawen panjang 1 km dengan anggaran Rp 7,7 miliar, jembatan Ganepo Sragen panjang 50 m dengan anggaran Rp 2 miliar. Kemudian, ruas jalan Ngadirojo-Giriwoyo panjang 1 km dengan anggaran Rp 7,7 miliar, dan rekonstruksi jalan Demak-Godong panjang 1 km dengan anggaran Rp8 miliar.
Untuk wilayah barat ada Kutoarjo-Ketawang panjang 1,1 km dengananggaran Rp8,1 miliar, Bandungsari-Salem 1 panjang km dengan anggaran Rp 6,2 miliar. Lalu ada ruas jalan, Parakan-Patean panjang 1 km dengan anggaran Rp 3,7 miliar, Kersana-Bandungsari panjang 1 km dengan anggaran Rp4 miliar, dan Buntu-Kroya-Slarang panjang 1 km dengan anggaran Rp 8 miliar.