JawaPos.com–Bupati Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Saidi Mansyur memerintahkan tiga organisasi perangkat daerah (OPD) untuk turun langsung menangani banjir. Termasuk menyalurkan bantuan bagi warga terdampak.
”Kami sudah instruksikan tiga SKPD, yakni BPBD, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial turun secara langsung ke lapangan menangani banjir dan permasalahan setelah banjir,” ujar Saidi seperti dilansir dari Antara di Martapura, Selasa (7/3).
Saidi mengaku telah menetapkan status kebencanaan di Kabupaten Banjar dari siaga bencana menjadi tanggap darurat bencana sejak 27 Februari hingga 13 Maret atau selama 14 hari. Bupati juga meminta OPD lain juga membantu menangani banjir selama satu bulan dalam status tanggap darurat bencana.
”Langkah yang harus dilakukan tiga OPD itu adalah mitigasi bencana dengan turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi terkini, memberi layanan kesehatan dan menyalurkan bantuan,” tutur Saidi.
Bupati menekankan permasalahan maupun penanganan banjir merupakan tugas dan tanggung jawab bersama yang harus saling bersinergi. Sehingga, warga terdampak banjir tertangani dan meringankan beban warga terdampak bencana.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar Warsita mengaku telah berupaya menangani banjir dengan menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC), menyalurkan bantuan hingga memobilisasi warga.
”Kami menurunkan tim reaksi cepat BPBD yang bekerja bergantian setiap hari turun ke lokasi banjir, memberi bantuan dan memobilisasi warga untuk pindah sementara dari rumah yang terendam air,” ucap Warsita.
Berdasar laporan Pusdalops BPBD Banjar, kata Warista, hingga Senin (6/3), jumlah rumah yang terendam air sebanyak 15.506 unit, jumlah jiwa terdampak 60.007 orang dari 19.067 kepala keluarga (KK). Sementara itu, Dinsos P3AP2KB Banjar telah mendata, sehingga bisa menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir, sedangkan Dinkes Banjar memberi layanan kesehatan gratis di wilayah setempat.
Dinkes Banjar juga memberikan obat-obatan secara gratis bagi warga terdampak bencana banjir untuk menjaga kesehatan masyarakat.