JawaPos.com–Selain Pasar Kembang, sejumlah pasar lain juga bakal direvitalisasi Pemkot Surabaya tahun ini. Di antaranya yakni Pasar Kendangsari, Pasar Pucang Anom, dan Pasar Pabean.

Saat ini, PD Pasar Surya mengelola 67 pasar tradisional dengan luas total mencapai 257.725 meter persegi. Puluhan pasar tradisional itu lokasinya tersebar di wilayah Surabaya Pusat, Utara, Selatan, Timur, dan Barat.

Berdasar data yang dihimpun dari PD Pasar Surya dari total jumlah pasar itu, 6 di antaranya dalam kondisi baik. Lalu, 51 dalam kondisi sedang dan 10 dalam kondisi cukup. Sedangkan untuk jumlah pedagang, tercatat meningkat dari 2021 ke 2022.

Pada 2021, jumlah pedagang mencapai 14.212. Jumlah itu meningkat jadi 14.675 pada 2022. Tercatat di 2022 pertumbuhan ekonomi Surabaya terus meningkat hingga mencapai 7,17 persen. Itu lebih tinggi dari Jatim dan nasional.

Program ekonomi kerakyatan berupa padat karya ini menjadi kunci utama keberhasilan Surabaya dalam membangkitkan ekonomi yang sempat terpuruk pada masa pandemi Covid-19.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memiliki harapan agar pasar-pasar tradisional yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya melalui PD Pasar Surya dapat naik kelas dan menjadi pilar pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

”Jantung perekonomian Kota Surabaya ada di pasar-pasar tradisional, tentu kita ingin kondisi pasar tradisional harus nyaman, bersih dan mampu menjadi pusat ekonomi kerakyatan,” kata Armuji.

Mantan Ketua DPRD Surabaya itu mengungkapkan, banyak pasar yang dikelola PD Pasar Surya juga turut berpartisipasi membantu Pemerintah Kota Surabaya dalam mengendalikan inflasi harga kebutuhan pokok melalui berbagai upaya.

”Kita ingin para pedagang di pasar tradisional percaya diri karena bangunan pasar modern dan bagus, secara bertahap itu juga menjadi perhatian Pemerintah Kota Surabaya,” tegas Armuji yang juga politikus senior PDI Perjuangan.

By admin