JawaPos.com – Ketua Harian DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menyebut, calon pemimpin yang menawarkan rekam jejak tanpa visi misi sama saja tidak mempunyai korelasi. Menurutnya, rekam jejak ketika menjadi gubernur tidak bisa dijadikan sebagai landasan untuk menjadi pemimpin nasional.
“Saya orang yang lebih suka kalau di politik itu berbicara tentang gagasan, jangan bicara sosok,” kata TGB Zainul Majdi kepada wartawan, Senin (6/3).
“Kalau kita bicara tentang sosok yang sering timbul apa? Fanatisme buta,” sambungnya.
TGB mengungkapkan, masyarakat selama ini terlalu sering mempersonifikasi pada sosok tertentu. Menurutnya, sosok-sosok tersebut hanya mitos, seperti ratu adil dan sebagainya.
“Akhirnya kita lupa untuk menguji, untuk membenturkan ide-ide di dunia nyata untuk melahirkan dialektika yang lebih baik untuk Indonesia,” papar TGB.
Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini menuturkan rekam jejak seseorang tidak hanya dilihat pernah menjadi kepala daerah atau bukan, tetapi visi dan misinya untuk bisa membawa bangsa Indonesia menjadi negara maju.
“Masalahnya adalah Anda tidak hendak maju sebagai gubernur lagi, jadi tidak bisa Anda mengatakan rekam jejak sebagai gubernur, itu bisa Anda lakukan jika mau kampanye pilkada yang kedua di provinsi yang sama, bahkan kalau Anda pindah provinsi pun Anda harus jelaskan lagi visi yang beda,” ucapnya.
TGB juga memaparkan, kemajuan teknologi internet dan dunia digital, mampu menjadi shortcut untuk membangun pendidikan yang inklusif. Ke depan, Indonesia harus mempunyai pemimpin yang memberikan perhatiannya sangat besar kepada pembangunan sumberdaya insani, melalui pendidikan khususnya.
“Saya orang yang meyakini betul, ilmu bahwa ilmu dan teknologi itu adalah kunci. Jadi pemimpin kedepan harus mampu membangun inklusifitas pendidikan. Dan hari ini sebenarnya jauh lebih mudah dibanding dulu,” pungkasnya.