JawaPos.com- Kasus pungutan yang dilakukan UPT SDN 21 Gresik, belakangan makin membuat sejumlah wali murid mengeluarkan unek-uneknya. Selain ada iuran sebesar Rp 1.350.000 untuk perpisahan dan pelepasan siswa kelas VI, wali murid juga mengadu ke Dinas Pendidikan Pemkab Gresik mengenai iuran bulanan sebesar Rp 17.000.
Iuran tersebut wajib bagi seluruh siswa. Para siswa membayar iuran sebesar Rp 17 ribu sejak hari pertama masuk sekolah di Kebomas itu. Bambang (bukan nama sebenarnya), seorang wali murid, mengadukan iuran itu. Dia sempat bertanya kepada pihak sekolah digunakan untuk apa iuran tersebut.
Bambang menyebutkan, iuran itu digunakan untuk kas paguyuban dan komite sebesar Rp 10 ribu, kemudian Rp 7 ribu untuk perawatan komputer. ’’Kemarin iuran untuk perpisahan itu awalnya Rp 1,5 juta. Namun, yang Rp 150 ribu diambilkan dari kas tersebut,’’ ujarnya.
Mendengar hal itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemkab Gresik Herawan Eka Kusuma langsung tercengang. Sebab, perawatan komputer sudah menggunakan anggaran bantuan operasional sekolah (BOS). Kemudian, iuran untuk kas paguyuban itu juga tidak dibenarkan dinas.
Menurut Herawan, ada yang tidak beres dengan kebijakan iuran yang dilakukan SDN 21 Gresik tersebut. Karena itu, rencananya, hari ini (6/3), pihak SDN 21 Gresik dipanggil ke kantor dispendik. ’’Akan kami mintai penjelasan mengenai iuran Rp 1.350.000 itu dan iuran bulanan Rp 17 ribu,’’ ucapnya.
Herawan menegaskan, membayar listrik, merawat komputer, hingga membayar guru honorer itu menggunakan dana dari BOS. Apabila pihak sekolah masih memungut iuran mengatasnamakan perawatan komputer, aliran iuran itu perlu dipertanyakan.
Pihaknya mengaku surat panggilan kepada pihak sekolah sudah dikirimkan. Rencananya, pihak sekolah dimintai penjelasan terkait iuran itu. Apabila nanti ditemukan pelanggaran, dispendik akan meneruskannya ke inspektorat agar diperiksa.
’’Di SDN 21 ini, tidak ada kepala sekolahnya. Kepala sekolah sebelumnya sudah pensiun, sedangkan SK untuk Plt belum keluar. Jadi, kami memanggil perwakilan guru dan paguyuban kelas,’’ pungkas Herawan.