JawaPos.com– Satu kampung tertimbun tanah akibat longsor yang terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) pada Senin (6/3).
Kapolda Kepulauan Riau Irjen Tabana Bangun mengirimkan personel tambahan untuk bantu mengevakuasi korban. ”Saat ini sudah ada 25 orang personel yang dikirimkan ke sana untuk membantu petugas dari instansi lain. Kami akan menambah jumlah personel sesuai yang dibutuhkan,” ujar Irjen Tabana Bangun seperti dilansir dari Antara di Batam, Kepulauan Riau, Senin (6/3).
Dia mengatakan, sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat serta petugas bencana daerah terkait kejadian itu. Pihaknya masih berupaya mendapatkan informasi di lokasi kejadian untuk mengetahui dampak dari longsor tersebut, agar petugas bisa mengetahui apa yang harus dilakukan.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau Muhammad Hasbi mengatakan, untuk jumlah korban bencana sampai saat masih belum bisa diketahui karena akses komunikasi yang susah.
”Komunikasi di sana saat ini susah, tim yang menuju ke lokasi dalam perjalanan sehingga korban yang meninggal dunia maupun yang selamat masih belum terkonfirmasi,” kata Muhammad Hasbi saat dihubungi.
Dia menjelaskan, pihaknya baru mendapatkan informasi bahwa ada longsor susulan pada Senin pukul 13.00 WIB.
“Longsor yang terjadi pada siang itu kabarnya yang paling besar, lokasinya di Serasan Timur. Ada beberapa lokasi longsor, cuma kami masih belum bisa memastikan jumlahnya,” ucapnya.
”Besok ada kapal roro yang ke sana, kami sekaligus akan mengirimkan bantuan logistik ke sana,” tambah dia.
Johan Wahyudi warga Desa Pangkalan melalui pesan singkat yang diterima di Natuna menyatakan, hujan lebat yang turun sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir dan tanah longsor.
”Akibat hujan turun tanpa henti, terjadi musibah longsor besar-besaran di Desa Pangkalan (Kampung Genting) menutupi rumah dan jalan di daerah Molon,” kata Johan.
Menurut dia, melihat kondisi yang terjadi bisa dipastikan akan ada korban jiwa. Namun, belum dapat dipastikan berapa jumlahnya karena masih tertimbun material longsor.
”Untuk korban sudah pasti ada, namun belum tahu berapa jumlahnya. Berpotensi puluhan orang. Sinyal mati total, listrik mati total, ini saya dapat sinyal dari Pulau Panjang,” tutur Johan.
Tiga kampung di area sekitar longsor telah mengungsi ke tempat yang lebih aman, karena masih terjadi longsor susulan. Warga yang mengungsi di antaranya Kampung Genting, Air Raya, dan Kampung Air Sekain.
Laporan pendahuluan dari Plh Komandan Koramil 06/Serasan, Sersan Mayor (Serma) Rahmansyah Saragih mengungkapkan, kejadian longsor pada pukul 11.15 WIB di lereng bukit yang menimpa perkampungan sampai ke jalan raya. Saat ini, jalan raya yang menghubungkan daerah Astaka ke arah Koramil lumpuh dan tak bisa dilintasi akibat material longsoran menutup ruas jalan.
”Longsor susulan masih terjadi, rumah warga tertimpa longsor belum bisa dihitung, sementara ada 10 orang meninggal yang sudah berhasil dievakuasi,” ujar Rahmansyah Saragih.
Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, dan Kodim 0318/Natuna telah mengerahkan dua kapal dan satu RIB menuju lokasi yaitu Pulau Serasan. Dari Ibu Kota Kabupaten Natuna, Ranai, menuju Pulau Serasan menggunakan kapal cepat dalam kondisi cuaca normal sekitar 5 jam.