JawaPos.com- Taman Hutan Raya (Tahura) Pakal, Surabaya, menjadi salah satu alternatif untuk healing. Kawasan pelestarian alam di Kecamatan Pakal itu masih banyak dikunjungi warga. Tidak hanya dari Surabaya, tetapi juga Gresik dan sekitarnya.
Almara, salah seorang pengunjung asal Menganti, Gresik, mengaku rutin berkunjung ke tahura. ”Tempatnya sejuk dan pas untuk refreshing. Sering datang bersama anak-anak,” ungkapnya.
Abdul Hadi, pengunjung lain, tiba di tahura dengan istri dan putri semata wayangnya. ”Ini baru pertama kali, karena baru pindah ke Surabaya sebulan ini,” ucap dia.
Lahan seluas 6,85 hektare itu memang cukup rimbun. ”Grand design Tahura Pakal ini memang diarahkan menjadi bumi perkemahan di Surabaya Barat,” jelas Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Rahmad Kodariawan.
Pohon-pohon di tahura cukup rapat dan lebat. Jadi, tamu perkemahan tetap bisa menikmati suasana adem walau cuaca terik. Namun, pengembangan untuk perkemahan sampai sekarang masih menunggu arahan lanjutan. ”Untuk tahun ini, kami masih berfokus pemeliharaan saja,” tutur Rahmad.
Sejauh ini, belum ada rencana penambahan fasilitas besar. Beberapa fasilitas yang sudah bisa digunakan adalah lokasi permainan anak, wahana permainan air, dan sentra wisata kuliner. Rahmad mengatakan, keunggulan Tahura Pakal juga berkaitan dengan fungsi pendidikan taman pertanian. ”Jenis tanamannya khusus pangan. Contohnya ketela pohon, ketela rambat, dan jagung,” tuturnya.
Meski sudah diminati banyak pengunjung, Tahura Pakal masih memiliki PR besar. ”Terkait akses masih terbatas. Beberapa tahura lain aksesnya sudah lebih mudah. Misalnya Tahura Jeruk itu dekat dengan jalan besar,” ucapnya.
Karena itu, pihaknya mempertimbangkan adanya pembebasan lahan untuk mempermudah akses sebelum melanjutkan pengembangan tahura.