JawaPos.com – Meski sesama Argentina, Diego Simeone dan Jorge Sampaoli tidak pernah bersua di kompetisi Argentina atau Amerika Latin. Keduanya justru bertemu di Eropa, khususnya La Liga.

Pertemuan juga masih memasuki yang ketiga.

Terbaru atau kemarin (5/3) dini hari WIB, Atletico Madrid asuhan Simeone mengalahkan Sevilla FC besutan Sampaoli dengan skor telak 6-1 pada jornada ke-24 La Liga. Kini, Simeone unggul dengan dua kemenangan kontra Sampaoli.

Tiga poin pada laga yang digelar di Estadio Civitas Metropolitano, Madrid, itu kian istimewa bagi El Cholo –julukan Simeone.

Dia telah mendampingi Atletico dalam 613 laga sehingga menjadi entrenador dengan laga terbanyak di klub berjuluk Los Colchoneros tersebut. Cholo melampaui mendiang Luis Aragones.

’’Sangat sulit untuk menjelaskan perasaan senang dan emosi secara bersamaan. Aku dan Aragones melakukannya (melatih Atletico, Red) dengan latar belakang yang sama; pernah jadi pemain Atletico. Hormat setinggi langit untuknya,’’ tutur Simeone kepada Marca.

Menyalip rekor Aragones sukses menyembunyikan perasaan kesal Simeone kepada Sampaoli yang sudah berlangsung sejak 13 tahun silam.

Yakni, ketika dua murid Marcelo Bielsa tersebut sama-sama diminati Universidad de Chile sebagai pelatih pengganti Gerardo Pelusso.

Simeone selangkah lebih maju lantaran dia ditawarkan kepada petinggi klub oleh agen Leonardo Rodriguez yang merupakan legenda La U –julukan Universidad de Chile.

Dia juga baru saja keluar dari San Lorenzo. Secara prestasi, Simeone yang memenangi Torneo Apertura 2006 bersama Estudiantes dan Torneo Clausura 2008 bersama River Plate adalah prioritas.

Bahkan, Simeone sudah terbang ke Cile untuk melakukan wawancara dengan petinggi La U.

Namun, presiden La U kala itu Federico Valdes memiliki beberapa calon lain, salah satunya Sampaoli. Don Sampa –julukan Sampaoli– yang sejatinya masih melatih klub Kolombia CS Emelec kemudian terpilih.

Alasannya, Simeone tidak tahu sama sekali pemain Universidad de Chile. Sebaliknya, Sampaoli mengetahui dengan sangat baik hingga pemain U-14 mereka.

Selain itu, permintaan Simeone agar manajemen menggelontorkan dana besar untuk bursa transfer jadi nilai minus.

”Gaya permainan Sampaoli yang atraktif dalam menyerang memang disukai pencinta sepak bola. Tapi, Simeone dalam pertandingan kali ini (kemarin dini hari WIB, Red) membuktikan bahwa skor akhir (menang 6-1) yang akan terus dibahas di kemudian hari. Bukan permainan sepanjang laga,’’ ulas Mundo Deportivo.

 

 

By admin