JawaPos.com – Masalah pemanasan global atau global warming menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk arsitek muda dan influencer media sosial Rima Ginanjar. Sebagai bentuk komitmennya, Rima mendirikan kantor perusahaan arsitektur Rima Ginanjar Architects (RGA) yang diklaim berfokus pada zero carbon architecture.
Dalam ketarangan resmi yang diterima, Senin (6/3), Rima mengatakan, RGA bertekad untuk memberikan kontribusi agar impian penurunan karbon di 2030 bisa tercapai.
“Zero carbon architecture ini adalah bangunan arsitektur yang bisa menanggulangi masalah global warming. Jadi dengan zero carbon architecture ini udara panas dari global warming, banyaknya polusi dan karbon bisa berkurang,” kata Rima.
Lulusan University of Liverpool, Inggris itu memaparkan bahwa awalnya ia sendiri tidak begitu mengindahkan dampak perubahan iklim. Namun, setelah mengenyam pendidikan strata 2 dan belajar tentang zero carbon architecture, di situ ia baru paham betapa pentingnya climate change untuk ‘diobati’.
Rima memaparkan bahwa 40 persen dari emisi karbon di dunia ternyata muncul dari bangunan-bangunan yang ada. Oleh karena itu, RGA berkomitmen untuk membantu menciptakan Indonesia zero carbon.
“Dampak dari emisi karbon adalah terjadinya pemanasan global yang sangat nyata. Sehingga menyebabkan banyak kerugian dari penyakit sampai bencana alam yang tidak bisa kita hindari. Namun, sangat disayangkan masih banyak orang yang belum melihat korelasinya. Kita semua harus bersinergi dan mengubah mindset agar masyarakat lebih memahami zero carbon,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa RGA bukan hanya sebuah perusahaan arsitektur semata. “Ini adalah sebuah perusahaan yang bisa mengubah Indonesia menjadi lebih baik dengan zero carbon,” pungkasnya.