JawaPos.com – Ganda putra kembali menjadi nomor yang diandalkan tim Indonesia di ajang All England 2023 pada 14–19 Maret di Utilita Arena, Birmingham.

Sebab, di sektor itulah tim Merah Putih menurunkan line-up terbaik sekaligus terbanyak di ajang Super 1000 tersebut.

Ada enam pasang yang disiapkan.

Yakni, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Nama terakhir merupakan juara bertahan.

Hanya, misi untuk mempertahankan gelar dipastikan tidak akan mudah. Sebab, lawan-lawan yang dihadapi sudah kuat sejak babak awal.

Fajar/Rian, misalnya. Ganda nomor satu dunia itu bakal menghadapi andalan Korea Selatan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae. Pasangan berakronim FajRi itu kerap mengalami kesulitan saat melawan ganda asal Negeri Ginseng.

Seperti di ajang Badminton Asia Mixed Team Championships (BAMTC) 2023, FajRi takluk pada pasangan baru Kim Won-ho/Na Sung-seung (21-16, 13-21, 16-21).

Yang tak kalah sulit adalah ganda muda Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Mereka sudah harus bertemu unggulan kedua asal Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Menghadapi juara dunia 2022 itu bakal menjadi tantangan besar bagi The Babies –julukan Leo/Daniel. Saat ini pasangan tersebut memang sedang dalam performa menanjak.

Yakni, sudah mengoleksi dua gelar di Thailand Masters dan Indonesia Masters tahun ini. Namun, secara head-to-head, dari empat kali pertemuan yang sudah berlangsung di antara kedua pasangan, belum sekali pun Leo/Daniel bisa mengalahkan Aaron/Soh.

Kabidbinpres PP PBSI Rionny Mainaky tak khawatir dengan siapa pun lawan yang bakal dihadapi wakil Indonesia. Termasuk bagi LeoNil.

Menurut dia, kurang lebih sepekan jelang turnamen tersebut, pemainnya harus melakukan dua hal. Pertama, menjaga kondisi fisik. Kedua, intens mempelajari gaya main lawan melalui analisis video.

Perihal kondisi, Rionny mendapat pelajaran berharga saat tim Indonesia tampil di BAMTC 2023. Kondisi beberapa pemain tidak fit saat turnamen. Hal tersebut membuat permainan yang ditunjukkan di lapangan tak maksimal.

Tim Merah Putih yang membawa mayoritas pemain utamanya harus puas hanya sampai perempat final. ’’Jadi, di All England ini jangan sampai lengah.

Main di sana (All England) memang pressure-nya tinggi. Jadi, dari sekarang sudah harus jaga kondisi,’’ paparnya.

Mempelajari gaya main lawan juga sangat penting. ’’Supaya pemain bisa mencatat pukulan lawan itu seperti apa. Bisa tembak (bola) ke mana (yang menjadi kelemahan lawan). Posisinya dari awal sudah hafal jadi kan enak,’’ ujarnya.

Bagi Daniel, bermain di ajang All England adalah tantangan tersendiri untuk menunjukkan konsistensi permainan. Terlebih, di ajang bergengsi seperti itu seluruh pemain top dunia turun.

’’Habis juara (Thailand Masters dan Indonesia Masters), kami harus mempertahankan,’’ tegas Daniel.

 

 

By admin