JawaPos.com – Kisah pilu korban kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara tak akan ada habisnya. Iriana, 65, menjadi salah satu korban dari meledak dan berkobarnya api di Plumpang. Menurut Endang, anaknya, saat itu Iriana terbujur kaku meninggal dalam keadaan terjebak di toilet rumah saat si jago merah mengamuk.
Mulanya, satu keluarga yang rumahnya tak sampai 100 meter dengan lokasi kebakaran itu sudah mengendus bau gas yang pekat. Namun, Iriana kadung kebelet ingin ke toilet. Selain itu, bau-bau gas baginya hanya keseharian yang biasa.
Oleh karenanya, ia tetap ke toilet meski keadaan di luar rumah, orang-orang sudah terbirit-birit lari meninggalkan kediamannya untuk menghindari dampak kebakaran hebat itu.
“Setelah buang air, kedengeran suara letusan suara ‘jedur’ langsung tuh api langsung besar sampai gak keburu, sampai anaknya, adenya, istri saya itu gak keburu nolong,” ujarnya kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Minggu (5/3).
Setelah Endang dan keluarganya bisa terbebas dari amukan si jago merah. Akhirnya mereka baru menyadari bahwa Iriana masih ada di lokasi kejadian. Saat itu juga, ia bersama beberapa orang lain kembali ke rumah sambil harap cemas.
Namun, naas, semua telah terlambat. Dengan kondisi kebakaran yang semakin membesar, lalu-lalang tak menentu, meski akhirnya Endang sampai di rumah, Iriana sudah ditemukan meregang nyawa.
“Akhirnya dipaksain itu dikit-dikit dibongkar (bongkahan rumahnya) akhirnya ada saya itu ngelihat ada mayit,” ucapnya.
“Dianya sampai kena luka bakar juga sampai 60 persen katanya lukanya. Cuma dia kan teriak di situ ‘tolong-tolong, Mama masih di dalam’. Cuma gak ada orang,” ungkapnya.
Setelah ditemukan, tadinya Endang dengan keluarga hendak memakamkan segera ibu mertuanya. Namun, dari RW saat itu meminta agar dirinya berkomunikasi dulu dengan PMI.
“Diserahkan ke PMI langsung dibawa ke sini (RS Polri). Gitu ceritanya, tadinya mau saya langsung makamin, kasian udah kelamaan,” tandasnya.