JawaPos.com – Di depan ruang instalasi gawat darurat, Iis, warga Kelurahan Rawa Badak, Jakarta Utara, terlihat cemas. Perempuan 21 tahun itu menanti kepastian empat anggota keluarganya yang terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Bahkan, satu di antara empat keluarganya itu belum ditemukan.
Korban tersebut merupakan sepupu Iis. Satu ibu beserta tiga anaknya. Iis tidak ingat saat berpisah dengan sepupunya itu. Pasalnya, ketika mengetahui Depo Plumpang terbakar, dia langsung menyelamatkan diri. ”Jadi, anak-anak tiga. Satu umur 9 tahun yang hilang, si Iqbal. Kanza lagi dirawat dan satu lagi Ilyas,” tuturnya.
Saat kejadian kebakaran, di tengah kepanikan dan bunyi ledakan, Iis berusaha menyelamatkan pamannya yang tengah stroke. Dibantu saudaranya yang lain, dia membopong sang paman keluar dari rumah.
”Dibopong berdua, kanan kiri, terus diangkut pakai motor. Posisi pakde di tengah. Pakai motor langsung dibawa ke RS Mulyasari,” ucapnya.
Berhasil mengevakuasi sang paman, Iis kembali lagi ke rumah. Tujuannya, ingin menyelamatkan saudaranya. Namun, akses menuju rumahnya sudah ditutup. Petugas kepolisian berjaga di lokasi. ”Saya mau nyelametin saudara, tapi udah nggak bisa masuk,” tutur Iis. Belakangan, saudaranya tersebut kini menjalani perawatan di RS Koja.
Sementara itu, Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, posko Disaster Victim and Identification (DVI) Polri telah menerima 10 sampel DNA keluarga korban kebakaran. Dua jenazah telah teridentifikasi berdasar sidik jari.
”Dari enam sidik jari yang diproses tim Inafis dan tim DVI RS Bhayangkara, dua teridentifikasi,” tuturnya. Dua jenazah tersebut diketahui bernama Fahrul Hidayatulah, 28, warga Rawa Badak, Koja, dan Muhammad Bukhori, 41, warga Rawa Badak Selatan, Koja.
Selain korban meninggal, berdasar data yang didapat dari PMI Jakarta Utara pada pukul 12.57 WIB, tercatat 21 orang dilaporkan hilang. Mereka terdiri atas 11 laki-laki dan 10 perempuan. Sedangkan korban luka mencapai puluhan orang.
Sementara itu, Dirut Pertamina Nicke Widyawati meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan korban beserta keluarganya yang terdampak insiden kebakaran Depo Plumpang.
Dia memastikan seluruh korban akan diberi pelayanan terbaik. Termasuk santunan untuk korban meninggal. ”Seluruh biaya pengobatan sampai dinyatakan sembuh dan bisa pulang beraktivitas seperti biasa ini akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pertamina,” jelas dia.