JawaPos.com – Seorang pasien laki-laki korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Pasien tersebut meninggal dunia pukul 02.30 WIB, Minggu (5/3) dini hari.
“Saat ini kami masih merawat 24 pasien. Jadi, kami istilahnya sudah berusaha semaksimal mungkin, cuma tadi pagi jam 02.30 WIB ada satu pasien yang istilahnya kondisi klinisnya sangat berat, sehingga tidak tertolong (meninggal dunia),” ujar Direktur Utama RSPP Theryoto, Minggu (5/3).
Pasien tersebut, kata Theryoto merupakan seorang laki-laki dengan luka bakar hingga menyentuh angka 95 persen. Dengan begitu, dari sebelumnya 25 pasien yang dirawat di RSPP, kini ada 24 pasien yang masih dirawat.
“Keluarga dari korban hadir dari Sulawesi dan kebetulan tadi pagi sudah diberangkatkan ke Sulawesi,” jelasnya.
Sementara itu, dari 24 pasien tersebut, terdapat 13 orang yang mengalami luka bakar yang cukup parah, sehingga harus menjalani pengobatan di ruang ICU. “Jadi, saat ini sedikitnya ada 24 di mana dari 24 ini, ada 13 yang masih dirawat di ruang ICU dan 11 dirawat di ruang non ICU,” imbuh Theriyoto.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, sebanyak 1.085 jiwa mengungsi akibat kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara. Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Jumat (3/3) malam.
“Pengungsian ini ada 1.085 jiwa yang mengungsi. Ini tersebar, ada di kantor PMI, di Masjid Asolihin, kelurahan, di Kecamatan Rawabadak Selatan, di gedung Golkar Walang dan di tempat-tempat lainnya,” kata Suharyanto saat meninjau tenda pengungsian di RPTRA Rasela, Rawabadak, Jakarta Utara, Minggu (5/3).