JawaPos.com – Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) tengah merawat 24 pasien korban kebakaran Depo Pertama, Plumpang, Jakarta Utara. Rerata dari pasien tersebut mengalami luka bakar mulai dari 30 sampai 70 persen.
Direktur Utama RSPP Theryoto menerangkan, satu persen luka bakar sederhananya adalah luka bakar yang ada pada telapak tangan. Dengan begitu, luka bakar yang dialami para korban itu cukup parah.
“Hampir semuanya (luka bakar). Istilahnya dari muka, badan, lengan, kaki, hampir semua satu badan,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (5/3).
Bahkan untuk pasien yang ada di ruang perawatan non-ICU, Theryoto menyebutkan rerata luka bakar ada di angka 70 persen.
“Betul-betul (hampir semua 70 persen). Jadi yang non-ICU itu bervariasi antara 30 sampai 70-an persen,” terangnya.
Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui durasi waktu untuk penyembuhan para pasien korban kebakaran depo Pertamina itu. Ia mengatakan, setidaknya butuh waktu satu minggu untuk melihat perkembangan para korban.
“Kita belum bisa memprediksi karena ini masih minggu awal. Biasanya kita akan lihat setelah 1 minggu pertama lewat, lalu kita evaluasi seperti apa,” pungkas Theryoto.
Sebelumnya, seorang pasien laki-laki korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Pasien tersebut meninggal dunia pukul 02.30 WIB, Minggu (5/3) dini hari.
“Saat ini kami masih merawat 24 pasien, jadi kami istilahnya sudah berusaha semaksimal mungkin cuman tadi pagi jam 02.30 WIB ada satu pasien yang istilahnya kondisi klinisnya sangat berat sehingga tidak tertolong (meninggal dunia),” ujar Direktur Utama RSPP Theryoto, Minggu (5/3)
Pasien tersebut, kata Theryoto merupakan seorang laki-laki dengan luka bakar hingga menyentuh angka 95 persen. Dengan begitu, dari sebelumnya 25 pasien yang dirawat di RSPP, kini ada 24 pasien yang masih dirawat.
“Keluarga dari korban hadir dari Sulawesi dan kebetulan tadi pagi sudah diberangkatkan ke Sulawesi,” jelasnya.