JawaPos.com–Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) minta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina (persero) melakukan analisis risiko di semua fasilitas yang dimiliki. Hal itu dilakukan pasca insiden kebakaran di Depo Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3) malam.
”Kami meminta Pertamina melakukan analisis risiko terhadap seluruh fasilitas yang dimiliki,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Minggu (5/3).
Terkait dengan penanganan korban, Kementerian ESDM terus mendorong Pertamina memberikan jaminan penggantian seluruh biaya perawatan di rumah sakit. ”Kami sepenuhnya mendukung Pertamina dalam memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia,” lanjut Agung Pribadi.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berkomitmen akan menanggung sepenuhnya biaya pengobatan dan santunan kepada korban kebakaran pipa Terminal BBM (TBBM) Plumpang, Koja, Jakarta Utara. Pertamina juga bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh biaya kepada korban yang menjalani perawatan sampai dengan dinyatakan sembuh dan bisa pulang serta beraktivitas seperti biasa.
Selain itu, Pertamina juga bertanggung jawab terhadap seluruh kebutuhan para pengungsi yang telah berada di sejumlah posko.
Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, menelan belasan nyawa dan puluhan orang mengalami luka-luka. Per Sabtu (4/3) ada 26 orang korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta Selatan. Satu orang di antaranya meninggal dunia, memiliki jenis kelamin perempuan.
Semua korban yang dilarikan ke RSPP mengalami luka bakar antara 70 sampai 90 persen. Sebanyak 13 pasien membutuhkan perawatan di ruang ICU dan 12 orang lainnya tidak memerlukan perawatan di ruang ICU. Para korban yang kini dirawat di RSPP ada 22 orang berusia dewasa dan 3 orang anak-anak.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan, jumlah korban meninggal tercatat sebanyak 17 jiwa. Sedangkan korban luka berat 49 orang dan luka sedang 2 orang.
Para korban yang mengalami luka berat dan sedang telah mendapatkan perawatan medis, seperti di RS Pelabuhan, RS Mulyasari, RS Firdaus, RS Pekerja, RSUD Tugu Koja, dan RSUD Koja.