JawaPos.Com – Wakil Wali Kota Surabaya Ir Armuji memastikan anak (korban) yang dilaporkan ke Polrestabes Surabaya terkait dugaan kekerasan di rumah aman, Gayungsari, dalam kondisi baik-baik dan sehat.
Cak Ji, sapaan akrab Armuji, menghampiri R (korban) dan mengajak berbicara dari hati ke hati. Politikus PDI Perjuangan itu sempat terkejut ketika empat anak, termasuk R, memiliki latar belakang masalah yang berbeda-beda.
“Ada yang kenapa dibawa ke sini (rumah aman), ada karena kedapatan membawa senjata tajam, mencuri, hingga kelompok remaja yang brutal,” jelas Cak Ji.
Dia meminta kepada penghuni rumah aman untuk tetap patuh dan baik kepada petugas. Di rumah aman, lanjut Cak Ji, beberapa program diberikan kepada anak-anak. Seperti pemberdayaan ikan lele, gurame, hingga bertanam cabai.
“Di rumah aman itu ada kolam ikan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Surabaya, saya berharap, keluar dari rumah aman anak-anak bisa berdaya sendiri. Ada program belajar hingga mengaji juga,” ungkap mantan Ketua DPRD Surabaya itu.
Sebelumnya, Surabaya dihebohkan dengan kasus kekerasan kepada anak yang dititipkan di rumah aman milik Pemkot Surabaya. Kelompok pendamping anak dari Surabaya Children Crisis Center (SCCC) melaporkan ke Polrestabes Surabaya terkait dugaan adanya praktik penyiksaan anak di shelter atau rumah aman.
Laporan yang tercatat dan dibuat pada Rabu (1/3) dengan nomor TLB/B/238/III/2023/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR itu menyampaikan, jika remaja R (inisial) mengaku ditampar dan matanya diolesi balsem oleh oknum petugas rumah aman.