JawaPos.com – Mata Iis, 21, masih terlihat masih sembap di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Ia masih menanti kabar baik keadaan bibinya yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh pasca-kebakaran di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam lalu.
Ingatan Iis masih segar. Kala itu, ia tak sedang berada di rumah ketika mendengar ledakan besar akibat pipa BBM di Depo Pertamina terbakar. Dengan sekuat tenaga, ia kerahkan diri untuk segera ke rumah paman dan bibinya.
Dalam perjalanan, Iis tak bisa berhenti membayangkan kemungkinan buruk yang terjadi pada keluarganya. Di rumah itu, ada paman, bibi, dan keponakannya yang tak berdaya. Apalagi, keadaan pamannya sudah tak bisa bergerak normal lantaran mengalami stroke.
“Pas meledaknya itu, suara ledakan, saya langsung ke lokasi nolongin Pak Dhe (paman),” kata Iis kepada wartawan, Minggu (5/3).
Fokusnya saat itu adalah menyelamatkan sang paman. Bersama dengan saudaranya yang lain, Iis sekuat tenaga membopong Pak Dhenya itu untuk dinaikkan ke motor. Lantas segera tancap gas ke Rumah Sakit Mulyasari.
“Itu ramai banget warga pada keluar. Pada bawa tas. Aku cuma sempet nolongin Pak Dhe. Lagi sakit kan, stroke juga, (jadi) dibopong,” ceritanya.
Saat hendak kembali ke rumah untuk menyelamatkan bibi dan keponakannya, jalanan sudah semakin padat. Orang-orang hilir-mudik tak keruan. Situasi semakin kacau.
Para petugas mulai berdatangan, jalan menuju permukiman diblokade. Iis hanya bisa menyerahkan penyelamatan ke pihak yang berwajib.
Selang beberapa waktu, akhirnya bibi dan keponakan Iis akhirnya dibawa petugas dalam keadaan sudah dengan luka bakar di hampir seluruh tubuhnya. Tangis Iis pecah. Berbeda dengan pamannya, bibinya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja.
“Lumayan sih, lumayan parah. Kebakar semua,” katanya dengan bergetar.
Tak selesai melalui perawatan di RSUD Koja, bibinya kini tengah melewati perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Meski belum tahu detail keadaannya kini, Iis berharap bibinya itu mampu melewati masa-masa kritis.
“Semoga semuanya baik-baik aja lagi,” harapnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkap, kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara diduga terjadi karena gangguan teknis saat penerimaan bahan bakar. Dugaan tersebut masih bersifat sementara sampai dengan ada investigasi final.
Sigit mengatakan, sebelum terjadinya kebakaran, Depo Pertamina Plumpang tengah menerima bahan bakar minyak jenis pertamax dari Pekalongan. Kemudian, terjadi gangguan teknis.
“Terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih. Setelah itu didapati terjadi pristiwa terbakar,” kata Sigit di Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3).