JawaPos.com – Puas. Itulah komentar para owner Liga 1 dan Liga 2 yang mengikuti sarasehan bersama PSSI di Hotel Sheraton, Surabaya, Sabtu (4/3). Sebagaimana yang diungkapkan pemegang saham terbesar Persebaya Surabaya Azrul Ananda.
Azrul mengatakan, selama enam tahun berkecimpung di dunia sepak bola nasional, baru di era Erick Thohir (ET) dirinya diajak ikut memikirkan nasib kompetisi. ”Kami bersyukur punya ketua umum yang paham betul apa yang diinginkan klub. Punya road map sepak bola Indonesia seperti apa,” tuturnya.
Malah, dia mengistilahkan era baru PSSI saat ini bak sebuah cahaya di lorong gelap. Azrul dan sebagian besar owner Liga 1 akhirnya punya gambaran investasi yang dilakukan selama ini untuk apa. ”Ini kali pertama Liga 1 dan Liga 2 saling komunikasi dengan jadwal terpisah,” paparnya.
Ya, dalam sarasehan Sabtu, satu poin penting yang dibahas adalah soal kepastian jadwal. Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha menerangkan, ada kesepakatan untuk bersama-sama menentukan kalender kompetisi. Baik Liga 1 maupun Liga 2.
Kalender kompetisi itu merupakan strategi agar komersial klub Liga 1 dan Liga 2 naik. Caranya, dua kompetisi berbeda itu diberi waktu seminim mungkin untuk dimainkan bersamaan. ”Untuk Liga 1, rencananya kami mulai pada 14 Juli 2023 dan selesai pada April 2024. Sedangkan Liga 2 akan dimulai November 2023 dan berakhir Juni 2024,” terang Tisha.
Dengan tidak dimainkan bersamaan, otomatis akan ada waktu eksklusif untuk Liga 1 dan Liga 2. Mereka akan punya pasar yang sama-sama besar. ”Sepanjang tahun akan ada sepak bola. Sepanjang tahun akan ada Liga 1 dan Liga 2,” katanya.
Tisha menjelaskan, sarasehan kemarin hanya membahas rancangan kompetisi musim depan. Artinya, tidak ada pembahasan apa pun soal apa yang terjadi di musim ini. Baik banyaknya pertandingan tunda di Liga 1 maupun soal nasib tim-tim Liga 2 yang kompetisinya berhenti.
”Bisa dilihat, dalam 78 hari lagi ada Piala Dunia U-20. Sedangkan Juli Liga 1 sudah harus dimulai. Secara transfer window pun hal tersebut sudah tidak mungkin (melanjutkan Liga 2),” jelas Tisha.
Agar kalender jadwal itu tepat waktu, saat ini PSSI sudah punya sistem yang bekerja sama dengan pemerintah dan kepolisian. Masalah perizinan saat ini dimulai dari pusat lebih dulu. Artinya, dari Mabes Polri.
Setelah itu, baru diturunkan ke bawah. Ke tingkat polda, polres, hingga polsek. ”Ini solusinya. Karena selama ini masalah perizinan dilepas ke klub-klub,” ungkapnya. Masalah selanjutnya adalah soal wasit. Tisha mengaku PSSI sangat setuju dengan pembenahan di tingkat wasit. Termasuk nanti ada proses untuk mengadakan VAR di sepak bola Indonesia.
Nah, yang tidak kalah penting, agar kompetisi makin punya nilai, rencananya operator Liga 1 dan Liga 2 dipisah. Liga 2 akan punya operator sendiri. Tidak seperti musim-musim sebelumnya. ”Tadi sudah disepakati bahwa perwakilan Liga 2, exco, dan manajemen PSSI akan bersama-sama mengkaji soal operator baru ini,” paparnya. (rid/c19/bas)
—
POIN SARASEHAN KEMARIN (4/3)
1. Kesepakatan bersama tim Liga 1 dan Liga 2 untuk menentukan kalender kompetisi.
2. Liga 1 musim depan dijadwalkan 14 Juli 2023–April 2024.
3. Liga 2 dimulai November 2023–Juni 2024.
4. Bakal ada pengadaan VAR.
5. Pemisahan operator Liga 1 dan Liga 2.
6. Putuskan perubahan nama Liga 1 menjadi Liga Indonesia dan Liga 2 menjadi Liga Nusantara.