JawaPos.com – Menyandang nomor 10 tidak pernah mudah. Apalagi, sebagai suksesor Lionel Messi di FC Barcelona.
Hal tersebut dialami Ansu Fati. Sejak mengambil alih nomor 10 ketika Messi hengkang ke Paris Saint-Germain pada musim lalu, performa Fati cenderung turun.
Pemain 20 tahun itu tidak beruntung karena sering cedera. Belakangan, Fati menjadi sasaran protes rekan setim.
Belum juga reda friksi dengan bomber Robert Lewandowski setelah disingkirkan Manchester United di Liga Europa (24/2), Fati dianggap menggagalkan kans Barca menang 2-0 atas Real Madrid dalam first leg semifinal Copa del Rey kemarin (3/3) dini hari WIB.
Momen itu terjadi pada menit ke-72. Berawal dari gelandang Franck Kessie yang melepaskan tendangan terarah ke pojok kanan gawang kiper Real Thibaut Courtois memanfaatkan operan false nine Ferran Torres.
Sekilas, bola akan meluncur mulus ke dalam gawang lantaran Courtois yang sudah out of position.
Tetapi, semuanya berantakan oleh Fati. Dia berdiri di jalur tembakan Kessie. Meski sudah berusaha menghindar, kakinya tetap mengenai bola.
Alhasil, gol yang seharusnya terjadi malah menjadi goal kick. Sempat juga terekam kamera ekspresi tak percaya Kessie sekaligus kesal karena surplus dua gol tentu lebih memudahkan Barca dalam second leg di Camp Nou dua pekan lagi (20/3).
Momen Fati ”menggagalkan gol kedua” Barca itu hanya terjadi tiga menit setelah Fati masuk menggantikan Raphinha (69’). Kasak-kusuk di ruang ganti Barca menyebutkan, Fati semakin dimusuhi beberapa rekan setimnya.
”Tujuan dia (Fati dimasukkan, Red) adalah kami berupaya meningkatkan peluang (mencetak gol, Red) yang sayangnya belum berpihak kepada kami,” tutur entrenador Barca Xavi Hernandez kepada Barca Universal.
”(Meski menang 2-0, Red), kami tetap harus bekerja lebih keras dalam second leg,” imbuh Xavi.