JawaPos.com – Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, mengalami kebakaran pada Jumat (3/3) malam. Api membesar dan asap hitam terlihat membumbung tinggi di udara.
Peristiwa ini pertama kali dikonfimasi oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta. “Objek pipa bensin Pertamina,” ujar Humas Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Mulat Wijayanto.
Titik api muncul di Jalan Tanah Merah Bawah RT 012 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Api sempat menyambar perkampungan warga.
Pihak Pertamina membenarkan adanya pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) di Plumpang, Koja, Jakarta Utara, yang terbakar. Hal itu disampaikan Unit Manager Communication Relations dan CSR Pertamina MOR III Eko Kristiawan. “Terjadi insiden terbakarnya pipa penerimaan BBM di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang,” ujarnya.
Berikut 5 Fakta Sementara Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang:
1. Diduga Tersambar Petir
Dugaan sementara kebakaran yang terjadi pada pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) di Plumpang, adalah tersambar petir. Dugaan ini disampaikan saat petugas Dinas Gulkarmat DKI Jakarta dan Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara sedang berusaha memadamkan api. “Kalau info yang diterima itu kesambar petir,” ujar Kepala Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Utara Abdul Wahid.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan penyebab kebakaran belum diketahui. Pasalnya saat ini hal yang sedang diupayakan adalah pemadaman. “Sedang upayakan pemadaman dulu. Kita belum tahu penyebabnya. Mohon doanya,” kata Irto
2. Para Korban Alami Luka Bakar
Para korban kebakaran pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara berdatangan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja. Hingga Sabtu (4/3) sekitar pukul 00.36 WIB dini hari, sirine ambulans terus berbunyi.
Ambulans-ambulans meraung membawa korban dengan penuh luka bakar. Korban terlihat dengan kulit melepuh saat dibawa ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Beberapa ambulans lagi datang justru untuk merujuk beberapa korban yang sudah tak dapat lagi ditangani di RSUD Koja.
Anggota tubuh korban-korban tersebut dibebat dan dililit dengan perban. Meski begitu,luka bakar tetap terlihat di area muka korban. Keluarga korban meratap, saling berpelukan, dan saling menguatkan.
Isakan tangis yang ditahan sekuat mungkin beradu dengan suara sirine ambulans yang tak henti-henti. Muka memerah, mata bercucuran air mata. Hingga saat ini, ada 21 pasien yang telah masuk dan mendapatkan perawatan di RSUD Koja. Mulai dari yang termuda, bayi masih berumur tiga tahun hingga lansia berusia 64 tahun.
3. Korban Meninggal 17 Orang
Sebanyak 17 orang dilaporkan meninggal dalam peristiwa ini berdasarkan data posko penanggulangan kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) sampai dengan pukul 00.00 WIB. Korban tewas terdiri dari 15 orang dewasa dan 2 anak-anak.
Sedangkan jumlah korban luka mencapai 50 orang. Terdiri dari 49 dewasa dan 1 anak-anak. Para korban kini berada di berbagai lokasi seperti RS Mulyasari, RS Tugu, hingga RS Pelabuhan. Korban luka pun ada yang dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Sedangkan korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
4. Sekitar 600 Orang Mengungsi
Selain korban tewas dan luka-luka, peristiwa kebakaran tersebut berdampak besar bagi warga sekitar. Setidaknya sudah ada 600 orang yang dilaporkan mengungsi.
“Saya sudah sampaikan kalau korban pengungsi kurang kebih 600 plus minus,” kata Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Lokasi pengungsian warga disebar di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Kantor PMI Jakarta Utara, RPTRA terdekat, dan GOR terdekat.
5. Api Berhasil Dipadamkan Setelah 6 Jam
Kebakaran Depo Pertamina di Plumpang cukup besar. Si jago merah baru berhasil dipadamkan petugas setelah berjibaku sekitar 6 jam atau tepatnya pada Sabtu (4/3) dini hari sekitar pukul 02.19 WIB.
“Pemadaman dinyatakan selesai. Waktu mulai operasi pukul 20.22 WIB. Waktu selesai operasi 02.19 WIB,” demikian keterangan resmi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta.
Proses pemadaman dilakukan oleh 52 unit mobil pemadam. Petugas datang dari berbagai Sudin Gulkarmat seperti Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.