JawaPos.com- Komisi B DPRD Surabaya memanggil jajaran direksi PDAM Surya Sembada kemarin (1/3). Dalam pertemuan itu, dewan mengevaluasi kenaikan tarif layanan air yang sudah berjalan sejak 1 Januari lalu.
Direktur Utama PDAM Surya Sembada Arief Wisnu Cahyono mengatakan, kenaikan tarif air sudah diikuti dengan skema subsidi. Yang menikmati subsidi sebanyak 142 ribu pelanggan. Untuk kebutuhan itu, PDAM sudah menggelontorkan Rp 8,2 miliar selama Januari–Februari. ”Dengan konsumsi air yang sama, pembayaran jauh lebih murah dari sebelumnya. Ini yang pelanggan subsidi,” katanya.
Nah, dari 142 ribu sasaran subsidi, total ada 17.012 pelanggan yang digratiskan selama Januari–Februari. Pembayarannya nol rupiah. Itu terjadi pada kelompok pelanggan dengan kode tarif 1.2 dan 1.3. Perinciannya, pelanggan kelompok 1.2 sebanyak 2.382. Sedangkan kelompok 1.3 mencapai 67.446 pelanggan.
Pelanggan kategori tersebut punya sejumlah kriteria. Di antaranya rumah berada di wilayah dengan lebar jalan ≤ 3 m. Daya listrik terpasang ≤ 900 VA, luas bangunan ≤ 45 meter persegi, serta NJOP < 100 juta. ”Mereka betul-betul dikenai pembayaran nol rupiah,” ujar Arief.
Namun, masih banyak pelanggan subsidi yang tetap membayar. Meski tarifnya di bawah tahun-tahun sebelumnya. Arief menjelaskan, mereka tetap dikenai tarif karena pemakaian airnya melebihi 30 meter kubik (m³) per bulannya.
Sesuai ketentuan, mereka mulai dikenai Rp 2.600 dengan pemakaian di atas 30 m³. Nah, agar bisa gratis, pihaknya meminta pelanggan subsidi untuk menekan pemakaian air. ”Kami dorong juga masyarakat untuk menghemat pemakaian air,” imbuhnya.
Arief mengakui, setelah kenaikan tarif, sejumlah pelanggan mengajukan turun golongan. Mereka mengajukan perubahan kelompok tarif. Misalnya pengelola rumah kos-kosan. Dulu kondisinya ramai. Namun sekarang sepi. Terhadap pengajuan itu, petugas PDAM langsung turun cek lapangan. ”Tentu kami turun memverifikasi ke lapangan. Tidak bisa sembarangan. Jika memenuhi syarat, ya disetujui,” jelasnya.
Ada juga pondok pesantren (ponpes). Dulu ponpes itu mendapatkan tarif sangat tinggi karena rekeningnya atas nama rumah pribadi. Tapi saat ini diubah menjadi nama yayasan. Jika diakumulasi, total sudah ada 138 pelanggan yang mengajukan perubahan golongan tarif. Terdiri dari 63 pelanggan Januari dan Februari sebanyak 75 pelanggan. ”Kalau legalitas jelas kami masukkan ke kelompok sosial bagi yayasan,” ujar Arief.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Anas Karno menilai harmonisasi tarif sudah berjalan sesuai rencana. Memang pihaknya mendapat aduan terkait kenaikan. Ada kenaikan 20, 30, hingga 50 persen. Setelah dikroscek ke PDAM, ternyata kondisi itu terjadi karena pemakaian air dalam jumlah besar. ”Kan semakin tinggi pemakaian air, akan diikuti dengan (naiknya, Red) nominal tarif,” tuturnya.
—
EVALUASI SETELAH KENAIKAN TARIF
- 142 ribu pelanggan mendapat subsidi.
- Tarif pembayaran lebih rendah daripada sebelumnya.
- Sebanyak 17.012 pelanggan digratiskan selama Januari–Februari.
- PDAM mengeluarkan Rp 8,2 miliar untuk subsidi.
- 138 pelanggan ajukan perubahan golongan tarif setelah kenaikan.
- DPRD temukan kenaikan tarif maksimal 50 persen akibat tingginya pemakaian air.
Sumber: PDAM Surya Sembada