JawaPos.com – Harapan masyarakat untuk bisa menikmati layanan transportasi publik yang terintegrasi akhirnya terwujud. Hari ini (2/3) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya dijadwalkan me-launching operasional 52 unit feeder.

Menariknya, tarif angkutan pengumpan itu akan terintegrasi dengan Suroboyo Bus. Artinya, sistem pembayaran menjadi satu alias single trip payment.

Kasi Angkutan Jalan dan Penumpang Dishub Surabaya Ali Mustofa memastikan, feeder resmi diluncurkan hari ini. Launching akan dipimpin langsung oleh Wakil Kota Surabaya Eri Cahyadi. ’’Fix Kamis di-launching,’’ kata Ali.

Dia menyampaikan, tarif feeder akan terintegrasi dengan Suroboyo Bus. Sebab, keduanya sama-sama berada di bawah kewenangan pemkot dan dibiayai APBD. Adapun dengan Trans Semanggi Suroboyo, tarif feeder akan terpisah. Sebab, operatornya berbeda. Trans Semanggi Suroboyo berada dalam kewenangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Tapi, setelah launching, dishub berencana untuk duduk bersama dengan Kemenhub. Harapannya, tarif dengan feeder juga bisa terintegrasi. ’’Kami beri contoh dulu antara feeder dan Suroboyo Bus. Kalau sudah jalan, (Trans Semanggi Suroboyo, Red) harapannya bisa ikut dengan sistem kami,’’ jelas Ali.

Sebanyak 52 feeder itu terdiri atas 14 unit Hiace dengan kapasitas 14 penumpang dan 38 unit Gran Max dengan kapasitas 10 penumpang. Jumlah kru mulai helper hingga driver sebanyak 320 orang dari pemilik dan sopir angkot existing. Mereka bekerja selama 20 hari per bulan. Jam operasionalnya mulai pukul 05.30 hingga 21.30 WIB. Jumlah halte 315 lokasi.

Komisi C DPRD Kota Surabaya sebagai mitra kerja dishub memastikan launching 52 feeder dilaksanakan hari ini. Sesuai undangan, kegiatan yang dipimpin wali kota itu akan digelar mulai pukul 12.00 di Siola. ’’Semua anggota komisi C diundang launching besok (hari ini, Red),’’ kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Aning Rahmawati.

DPRD menyambut positif tarif feeder yang akan terintegrasi dengan Suroboyo Bus. Tarifnya Rp 5 ribu per dua jam. Tarif menjadi satu antara penumpang feeder dan Suroboyo Bus. Tapi, setelah lebih dari dua jam, akan berlaku tarif awal lagi.

Ketentuan tarif itu diatur dalam peraturan wali kota (perwali). Tapi, hingga kemarin sore regulasi tersebut belum disahkan wali kota. Nah, sambil menunggu draf perwali tuntas, masyarakat untuk sementara waktu bisa memanfaatkan layanan feeder secara gratis.

Setelah perwali disahkan, segera diberlakukan pembayaran normal secara normal. Yaitu, Rp 5 ribu per dua jam. ’’Anggap saja ini bentuk sosialisasi ke masyarakat,’’ papar Aning.

Dishub juga sudah menetapkan rute. Rencananya, feeder beroperasi di kawasan Surabaya Timur hingga Surabaya Barat. Mulai Terminal Benowo hingga Tunjungan. Kemudian, Park and Ride Mayjen Sungkono–Embong Wungu, Terminal Intermoda Jayoboyo (TIJ)–Kedung Asem, Penjaringan Sari–Gunung Anyar, dan Puspa Raya–HR Muhammad.

SEPUTAR RENCANA OPERASIONAL FEEDER

– Operasional feeder di-launching hari ini.

– Jumlah feeder 52 unit yang terdiri atas 14 Hiace dan 38 Gran Max.

– Feeder terintegrasi dengan Suroboyo Bus dengan tarif Rp 5 ribu per dua jam.

– Jam operasional mulai pukul 05.30 hingga 21.30.

– Jumlah halte 315 lokasi.

– Jumlah kru 320 driver dan helper yang berasal dari angkot existing.

Siapkan 5 Rute

– Terminal Benowo–Tunjungan

– Park and Ride Mayjen Sungkono–Embong Wungu

– Terminal Intermoda Jayoboyo (TIJ)– Kedung Asem

– Penjaringan Sari–Gunung Anyar

– Puspa Raya–HR Muhammad

Sumber: Dishub Kota Surabaya

By admin