JawaPos.com- Intensitas hujan yang tinggi membuat sejumlah titik wilayah di kawasan Surabaya Utara terendam banjir. Kondisi itu berdampak terhadap kerusakan infrastruktur jalan. Seperti yang terjadi di Jalan Tambak Langon.
Hingga kemarin (1/3) jalan berlubang masih menghiasi lokasi tersebut. Selain mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas, kerusakan jalan membahayakan para pengendara yang lewat. Mereka harus sangat berhati-hati saat melintas.
Kasatlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Mochamad Su’ud mengatakan, kepadatan arus lalu lintas kerap terjadi di beberapa titik. Meliputi Jalan Tambak Langon, Jalan Margomulyo, dan Jalan Kalianak.
Di jalan-jalan tersebut kendaraan yang melintas didominasi truk besar dan trailer. Genangan dan jalan berlubang di wilayah itu menimbulkan kemacetan. Terutama pada saat berangkat dan pulang kerja. ”Tapi, yang paling dikhawatirkan terjadi kecelakaan lalu lintas. Khususnya kendaraan roda dua karena risikonya sangat besar,” kata Su’ud.
Upaya pencegahan pun telah dilakukan. Semua lubang jalan diberi tanda. Koordinasi dengan Pemkot Surabaya dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) pun sudah berjalan. Terkait pengaturan lalu lintas, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. ”Sistem pengaturan lalu lintas segera dibahas. Apakah cukup dengan pemasangan rambu atau membuat sistem pengaturan baru,” terangnya.
Kabid Jembatan dan Jalan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Adi Gunita mengatakan, beberapa hari terakhir laporan kerusakan jalan mengalami peningkatan. Biasanya dalam sehari 60 ton material hotmix dikeluarkan untuk perbaikan jalan berlubang.
”Sekarang material hotmix yang digunakan untuk perbaikan jalan mencapai 100 ton setiap harinya,” ujar dia. Dengan perbaikan 50 hingga 60 titik jalan. Paling banyak kerusakan jalan ada di Surabaya Barat dan Utara.
Pengerjaan berlangsung siang dan malam. Bergantung kondisi cuaca dan kepadatan arus lalin pada titik lokasi pengerjaan. Selain jalan dengan status milik pemkot, perbaikan dilakukan pada jalan nasional. Jalan Tambak Langon misalnya. Meski jalan tersebut berstatus nasional, pihak pemkot ikut terlibat dalam proses perbaikan.
Sebab, tingkat kerusakan dinilai cukup parah dan sangat membahayakan para pengendara yang melintas. ”Walaupun bukan naungan kami (pemkot), kalau sudah bersifat urgen, langsung dilakukan perbaikan,” tuturnya.