JawaPos.com–Munculnya dugaan kasus kekerasan terhadap anak di shelter atau rumah aman milik Pemkot Surabaya memantik kecaman banyak pihak. Salah satunya datang dari Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah.
Khusnul sangat kaget dan prihatin atas terjadinya dugaan kekerasan tersebut. Seharusnya kejadian itu tidak terjadi, apalagi tempatnya di rumah aman yang memberikan rasa aman kepada para penghuni.
Sebelumnya, oknum anggota Linmas (Perlindungan Masyarakat) dilaporkan polisi. Dia diduga menganiaya salah satu anak penghuni baru shelter atau rumah aman yang dikelola Pemkot Surabaya.
B, 35, pada Rabu (1/3) dilaporkan oleh seorang ibu F, 38, karena diduga telah menganiaya anaknya, RPR, remaja laki-laki, yang dititipkan di shelter usai berurusan dengan hukum.
Dalam keterangan resminya, RPR mengaku disuruh B merayap di atas paving hingga tangannya luka. Jika tidak menuruti perintah, korban diancam dipukuli atau disetrum.
RPR juga dipukul oknum Linmas hingga wajahnya terluka. B juga mengoleskan balsem ke mata RPR dengan dalih melakukan rukiah sampai mata korban bengkak dan merah.
”Saya sangat prihatin dengan terjadinya kasus ini. Beberapa waktu lalu kekerasan pada anak terjadi di lembaga pendidikan, sekarang di tempat yang seharusnya anak-anak mendapat perlindungan. Ini sungguh miris,” ungkap Khusnul Khotimah dengan nada geram, saat dikonfirmasi, Kamis (2/3).
Dengan munculnya kasus yang sudah dilaporkan pihak berwajib itu, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya tersebut meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya dan pihak terkait, menuntaskan kasus itu. Jangan sampai kepercayaan masyarakat luntur, hanya gara-gara ada satu oknum yang tidak bertanggung jawab.
Legislator perempuan dari Fraksi PDI Perjuangan itu pun meminta pelaku untuk diberikan sanksi tegas, sekalipun itu pejabat yang seharusnya mengayomi warga. Sebab perilakunya sudah di luar batas dan merusak citra Surabaya sebagai kota ramah anak.
”Surabaya bersiap menjadi Kota Layak Anak Dunia. Dengan masih adanya kasus-kasus kekerasan terhadap anak ini, tentu menjadi penghambat. Untuk itu, kasus semacam ini harus menjadi perhatian serius Pemkot Surabaya,” ungkap Khusnul Khotimah.