JawaPos.com – Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, masih tinggi. Berdasar data 2022, kasus AKI di Jatim mencapai 499 kasus dan AKB sebanyak 3.172 kasus. Karena itu, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Adelaide berkolaborasi untuk membantu menurunkan AKI dan AKB di Indonesia.
”Tentang memperbaiki pelayanan kesehatan di daerahnya,” katanya kepada Jawa Pos di sela-sela workshop, Rabu. Budi menuturkan, pelatihan tersebut sudah digelar dua kali dengan dimotori oleh Mohammad Afzal Mahmood MD MBBS MPH PhD, adjunct professor Departemen Obgyn FK Unair.
’’Workshop pertama digelar enam bulan yang lalu di Kaltim. Hasil workshop tersebut dikerjakan di masing-masing center di enam kabupaten. Workshop kedua sekaligus mengevaluasi,” ujarnya.
Dari hasil workshop yang sudah dilakukan, lanjut dia, enam daerah telah melaksanakannya di lapangan. Hasilnya, mampu mendeteksi angka terjadinya hipertensi dalam kehamilan ibu. Kasus preeklampsia pun menurun.
’’Kami tahu penyumbang AKI terbesar adalah hipertensi dalam kehamilan dengan preeklampsia,” kata dia.
Mahmood mengatakan, kerja sama antara FK Unair-Adelaide University dapat terus berlanjut. Harapannya, tidak hanya berhenti pada enam kabupaten yang mendapatkan pelatihan. Namun, juga dapat berkembang hingga ke kabupaten lain.
’’Target yang ingin dicapai dari workshop ini dapat menghubungkan kerja sama yang baik antara dinas kesehatan kabupaten dengan rumah sakit, perawat, dan obgyn. Kolaborasi,” jelasnya.
Koordinator Tim Peneliti FK Unair dr Mohammad Ardian Cahya Laksana SpOG (K) mengatakan, enam daerah yang menjadi percontohan untuk peningkatan pelayanan kesehatan ibu hamil adalah Jombang, Pasuruan, dan Tuban untuk Jawa Timur. Sementara itu, di Kaltim ada Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kertanegara. Kegiatan tersebut sekaligus mendukung upaya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia.
’’Kami tahu, AKI dan AKB menjadi masalah yang mendasar di Indonesia. Di Jawa Timur sendiri AKI per 2022 masih 499 kasus. Jumlah itu sudah menurun dibandingkan saat dua tahun masa pandemi,” katanya. (ayu/c6/git)