JawaPos.com – Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) mengumumkan ANOC World Beach Games 2023 bakal digelar di empat klaster lokasi di Bali, yaitu Nusa Dua, Jimbaran, Kuta, dan Canggu pada 5–12 Agustus 2023.
“Venue sudah final, dan kami akan mengadakan pertemuan pada 28 April. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan ANOC sebagai principal. Semoga berjalan lancar,” kata Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari pada sela-sela kegiatannya di Kuta, Badung, dilansir Antara.
Dia menjelaskan sebagian besar pertandingan bakal berlangsung di Klaster Nusa Dua, dan Klaster Jimbaran. Namun, ada beberapa pertandingan yang akan digelar di Klaster Kuta, dan Klaster Canggu.
Walaupun demikian, lokasi untuk upacara pembukaan ANOC World Beach Games 2023 belum dipastikan lokasinya.
“Untuk opening-nya, kami akan cari alternatif, karena GWK sering dipakai. Jadi, saya minta masukan kepada Gubernur Bali (I Wayan Koster) untuk lokasi mana yang memungkinkan menerima 1.600 kontingen,” kata Raja Sapta Oktohari.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia itu juga meminta dukungan dari masyarakat Bali untuk turut serta menyukseskan ANOC World Beach Games 2023 di Pulau Dewata.
“Saya mohon dukungan masyarakat Bali, dan apa yang kami perjuangkan nanti ada 205 negara datang sekaligus ke Indonesia. Ini merupakan kebangkitan. Jika dulu pada 2008 pascabom Bali ada Asian Beach Games, sekarang setelah Covid-19 ada ANOC World Beach Games. Mudah-mudahan ini akan membangkitkan pariwisata Indonesia,” kata dia.
Indonesia menjadi tuan rumah edisi kedua AWBG pada 5-12 Agustus 2023 di Bali. Ajang itu akan mempertandingkan 14 cabang olahraga, yaitu aquathlon, bola tangan pantai, sepakbola pantai, tenis pantai, voli pantai 4×4, polo air pantai, gulat pantai, karate disiplin kata perorangan, selancar layang, serta renang perairan terbuka 5km, basket 3×3, beach sprint rowing, surfing, dan airbadminton.
AWBG merupakan ajang olahraga pantai multicabang terbesar yang diikuti kurang lebih 1.500 atlet dari lebih dari 130 negara. Kompetisi itu juga bakal dihadiri perwakilan dari 205 Komite Olimpiade Nasional (NOC), 36 federasi cabang olahraga internasional dari berbagai negara, serta para petinggi organisasi internasional olahraga di antaranya pimpinan IOC, dan Badan Anti-Doping Dunia WADA.