JawaPos.com – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berencana membawa nama Ganjar Pranowo untuk dibahas sebagai calon presiden ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas bersama Partai Golkar dan PPP. Namun, peluang mengusung Ganjar dari KIB dinilai sulit.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai, kemungkinan besar Partai Golkar tak akan merestui Ganjar Pranowo sebagai capres dari KIB. Sebab, penolakan Golkar terhadap Ganjar mementahkan dugaan KIB sebagai bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendukung Ganjar pada Pemilu 2024.
Terlebih, hasil Munas Golkar sepakat ingin mendukung Airlangga Hartarto pada Pemilu 2024. “Kalau Airlangga menerima usulan PAN, maka posisinya sebagai ketum akan menjadi pertanyaan. Oleh sabab itu, kemungkinan Golkar akan menolak Ganjar menjadi capres dari KIB,” kata Jamiluddin Ritonga dalam keterangannya, Rabu (2/3).
Ia mengatakan, jika Golkar tak merestui pencalonan Ganjar, maka syarat 20 persen untuk mengusung Ganjar tidak akan terpenuhi. Sebab, hanya PAN dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang saat ini ingin mendukung Ganjar pada Pemilu 2024. ’’Bagi Ganjar sendiri, tentu akan mempersulitnya untuk diusung PDIP,” ucap Jamiluddin.
Menurutnya, niat PAN mengusung Ganjar dinilai menunjukkan partai yang dipimpin Ketua Umum Zulkifli Hasan tidak konsisten dengan komitmennya dalam pembentukan KIB, bersama Golkar dan PPP. Sebab, tiga parpol itu awalnya bergabung di KIB berkomitmen untuk mencalonkan kadernya masing-masing.
Terlebih, keinginan PAN mengusung Ganjar juga mendapat sindiran dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Menurutnya dukungan sebuah partai ke kader partai lain, sebagai sebuah pergeseran demokrasi.
“Dengan kondisi itu, PAN kemungkinan tidak percaya diri untuk mengusung capres dari internal mereka. Sebab peluang nama yang diusulkan PAN untuk ditolak Golkar dan PPP sangat besar,” papar dia. (*)