JawaPos.com – Perkembangan inflasi menunjukkan penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Februari 2023, kenaikan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 0,16 persen month-to-month (MtM), sedangkan secara year-on-year (YoY) mencapai 5,47 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menuturkan, inflasi Februari lebih rendah jika dibandingkan sebulan sebelumnya yang mencapai 0,34 persen. “Komoditas penyumbang inflasi secara month-to-month, antara lain, beras, rokok kretek filter, bawang merah, cabai merah, dan rokok putih,” ujarnya pada konferensi pers di Jakarta Rabu (1/3).

Sementara itu, komoditas penyumbang deflasi adalah tarif angkutan udara yang disebabkan harga avtur mulai melandai. Laju inflasi yang melandai itu, tambah Pudji, sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan tingkat suku bunga acuannya pada bulan lalu.

Dia melanjutkan, jelang periode Ramadan, kenaikan harga sejumlah komoditas perlu diwaspadai. Terlebih, saat bulan puasa, biasanya tren inflasi cenderung meningkat.

Komoditas yang berpotensi memicu kenaikan harga-harga berdasar data historis tahun-tahun sebelumnya, antara lain, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, dan daging ayam ras.

“Perlu mengelola dan mengendalikan harga-harga komoditas yang kemungkinan akan dominan mendorong inflasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BPS Jawa Timur Dadang Hardiwan mengatakan, inflasi selama Februari sudah berhasil ditekan. Secara MtM, kenaikan harga barang dan jasa di Jatim pada bulan kedua 2023 mencapai 0,1 persen, sedangkan YoY tercatat 6,47 persen.

“Secara year-on-year, inflasi di Jatim memang masih di atas angka nasional. Hal tersebut terjadi karena dampak kenaikan BBM pada September 2022 belum reda,” jelasnya.

Jika dianalisis secara MtM, inflasi Jatim pada Februari 2023 dipicu kenaikan harga sejumlah komoditas. Antara lain, beras, rokok kretek, dan bawang merah. Di sisi lain, komoditas yang menahan laju inflasi, antara lain, tarif angkutan udara yang turun 2,13 persen; daging ayam ras terkoreksi 2,28 persen; dan telur ayam ras anjlok 3,17 persen.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menilai, dari eksternal, tren penurunan harga energi dan pangan global turut meredakan inflasi dalam negeri. “Secara keseluruhan, kami memperkirakan inflasi berada di sekitar 3,6 persen pada akhir tahun ini. Memberikan ruang bagi BI untuk menahan kebutuhan kenaikan BI7DRR lebih lanjut,” tandasnya.

CATATAN PERISTIWA SEPANJANG FEBRUARI 2023

-Masa panen raya mulai akhir Februari–Maret.

-Curah hujan ekstrem di berbagai wilayah pada pekan terakhir Februari.

-Banjir yang merendam beberapa sawah di sejumlah wilayah.

-Harga avtur turun 1,07 persen jika dibandingkan pada Januari.

-Kebijakan suku bunga BI yang tetap pada level 5,75 persen.

-Kenaikan tarif cukai rokok sebesar 10 persen per 1 Januari.

Sumber: BPS

By admin