JawaPos.com–Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya melakukan perbaikan atau pengaspalan jalan berlubang hingga 100 titik setiap hari.
Kepala Bidang Jembatan dan Jalan DSDABM Surabaya Adi Gunita mengatakan, dalam sehari, bisa mengguyur 100-120 ton aspal untuk jalan berlubang di Kota Surabaya.
”Karena musim hujan, intensitas penambalan pengaspalan kami lebih tinggi. Normal sehari biasanya cuma 60 ton saat kemarau. Saat ini, kami sampai 120 ton atau dua kali lipat untuk melakukan aspal penambalan jalan ini,” kata Adi Gunita seperti dilansir dari Antara.
Terlepas dari tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Pahlawan, dia mengaku, pihaknya memiliki skala prioritas berdasar daftar penanganan jalan berlubang. Data itu telah dihimpun Satuan Gugus Tugas (Satgas) pemantau lubang di berbagai ruas jalan.
”Kami memiliki tim survei yang terus berkeliling setiap hari, mereka tersebar di 5 rayon (wilayah) untuk memantau ruas jalan. Jadi mereka mencari titik mana saja yang berlubang, kami jadikan satu dengan data jalan berlubang yang dikeluhkan pengguna jalan. Lalu kami petakan mana yang mendesak untuk segera kami tangani,” terang Adi Gunita.
Dia menjelaskan, tim satgas di 5 wilayah tersebut terdiri atas empat orang. Selain menghimpun data keadaan jalan rusak dari tim satgas, DSDABM juga menerima informasi jalan rusak berdasar laporan pengguna jalan.
”Ada laporan lapangan, ada juga laporan dari media sosial (media sosial). Laporan pengguna jalan yang kami terima bisa melalui akun medsos Sapa Warga atau tim sosmed kami, Call Center 112, termasuk surat laporan yang dikirimkan ke kantor DSDABM,” papar Adi Gunita.
Oleh sebab itu, kata dia, DSDABM dalam proses penanganan jalan berlubang juga berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali. Hal itu dilakukan agar bisa melakukan perbaikan jalan berlubang bersama-sama. Sebab, terdapat beberapa kerusakan ruas jalan nasional di Kota Surabaya.
”Posisi musim hujan seperti ini titik-titik yang berlubang itu semakin banyak. Kami klasterkan dulu berdasar skala prioritas mana yang penting dulu, yang mendesak itu yang kami tangani segera. Maka kami juga kolaborasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali, supaya penambalan itu bersama-sama,” terang Adi Gunita.
Dia menambahkan, kawasan atau wilayah yang paling banyak dilakukan perbaikan jalan rusak adalah kawasan Surabaya Barat dan Utara. ”Di Surabaya Barat itu ada di wilayah Benowo dan Sememi. Sedangkan kawasan Surabaya Utara itu ada di wilayah Tambak Sarioso, Kalianak, Gadukan, Gresik, Greges, Margomulyo. Iya di kawasan pergudangan,” kata Adi Gunita.
Meski begitu, dia memastikan, pelaksanaan perbaikan jalan rusak atau berlubang di Kota Surabaya, secepat mungkin akan diselesaikan. ”Seperti di kawasan Kalianak dan Tambak Sarioso, kami prioritaskan mana yang urgent (mendesak). Meski tidak mendesak, tetap akan langsung kami tangani,” ucap Adi Gunita.