JawaPos.com–Pemkot Surabaya punya program permakanan gratis untuk masyarakat. Salah satu penerimanya adalah lansia (warga senior). Namun, sejak Januari lalu, program permakanan terus menjadi polemik.
Salah satunya mengenai input data yang tak cepat. Hal itu disampaikan Norma Yunita, anggota Komisi D DPRD Surabaya.
Norma meminta agar data penerima permakanan yang baru masyarakat Surabaya tidak terlalu lama.
”Saya minta maksimal 1 bulan. Saya tahu ini data permakanan dinamis, fluktuatif. Tapi, ketika ada lansia yang hidupnya sendiri tidak kuat mencari makan ya wajib langsung dibantu,” Norma Yunita kata politikus PDI Perjuangan Surabaya itu kepada JawaPos.com.
Anggota Badan Pembentukan Perda DPRD Surabaya itu menyebutkan, berdasar informasi perwakilan Dinas Sosial dalam rapat pansus perda pengendalian kemiskinan, pembaruan data dilakukan 6 bulan.
”Jangan 6 bulan itu terlalu lama. Saya yakin, teman-teman dari Dinas Sosial bisa bergerak cepat. Dan, saya melihat spirit dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yaitu mengayomi masyarakat,” jelas Norma.
Sebelumnya, pada 16 Februari, Kepala Dinsos Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, semula jumlah penerima bantuan permakanan lebih dari 33 ribu orang. Data itu dicocokkan dengan data keluarga miskin yang jumlahnya mencapai 638.616 jiwa. Ada warga yang dicoret dari daftar penerima.