JawaPos.com – Permasalahan yang dihadapi tim nasional Indonesia U-20 ternyata belum terpecahkan. Yakni, keropos di lini belakang dan tumpul di depan.

Belum terselesaikannya persoalan itu membuat Garuda Nusantara tidak berdaya saat meladeni Iraq U-20 dalam pertandingan perdana grup A Piala Asia U-20 2023 yang digelar tadi malam di Stadion Lokomotiv, Tashkent.

Indonesia U-20 menyerah dengan skor 0-2. Dua gol Iraq dicetak Haydeer Abdulkareem Tofee (28’) dan Mohammed Jameel Al Hasani (90+6’).

Shin Tae-yong (STY), pelatih timnas Indonesia U-20, sangat kecewa atas hasil itu. Padahal, Iraq U-20 sudah bermain dengan sepuluh pemain setelah Charbel Awni Shamoon mendapat kartu merah pada menit ke-45+1.

”Ini sangat disayangkan. Kami punya banyak kesempatan mencetak gol. Sayang, bola tidak ada yang bisa masuk ke gawang. Ini akan jadi satu poin penting yang harus kami tingkatkan,” ujar pelatih asal Korea Selatan itu setelah pertandingan.

Pekerjaan rumah yang harus dibereskan STY bukan hanya itu. Pelatih timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 Rusia tersebut menilai ada gap performa yang cukup jauh antara para pemain inti dan pelapis.

”Ini bakal jadi perhatian kami,” tegasnya.

Menurut STY, perbedaan itu terlihat jelas pada babak kedua. Setelah turun minum, mantan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma tersebut melakukan empat pergantian pemain.

Yakni, memasukkan Hugo Samir (46’), Ginanjar Wahyu (63’), Rabbani Tasnim Siddiq (63’), dan Frengky Missa (71’).

”Dalam pertandingan ini, saya merasa kami bermain lebih baik pada babak pertama. Sejujurnya, saya tidak tahu kenapa kami tidak main bagus di babak kedua. Padahal, kami punya keunggulan jumlah pemain,” paparnya.

”Setelah ini, kami akan terus mengembangkan permainan kami supaya menjadi lebih baik,” imbuhnya.

STY juga meminta para pemainnya untuk tidak patah semangat meski kalah 0-2 di tangan Iraq U-20. Masih ada dua pertandingan lagi di fase grup.

Setelah ini, Garuda Nusantara akan bertanding melawan Syria pada Sabtu (4/3) pukul 19.00 WIB. Pertandingan itu digelar di tempat yang sama saat Indonesia U-20 bertanding melawan Iraq U-20.

”Tentu saja kami punya waktu persiapan yang mepet untuk beristirahat. Tapi, kami akan berupaya maksimal dalam persiapan jelang laga kedua nanti. Saya akan berusaha menjaga mental dan semangat para pemain supaya tidak drop,” terang pelatih 52 tahun tersebut.

Terkait cuaca dingin, STY menilai itu sebenarnya tidak terlalu menjadi persoalan. Meski, STY mengakui dinginnya cuaca di Tashkent sangat berbeda dengan Indonesia.

”Saya rasa alasan kami kalah di laga ini karena kerap hilang konsentrasi. Ini juga harus kami benahi ke depan,” ucap STY.

By admin