JawaPos.com – Rekonstruksi kasus mutilasi Angela Hindriati Wahyuningsih memperlihatkan adegan awal mula perkenalan korban dengan pelaku Ecky Listiantho. Keduanya bertemu melalui media sosial. Setelah beberapa waktu rutin komunikasi, kedua memutuskan menjalin asmara pada 2018.

Penyidik Riko Butar Butar mengatakan, perkenalan keduanya berawal dari aplikasi Kaskus di Forum Berkebun pada Juli 2018. Dari situ, keduanya bertukar nomor Whatsapp. Ecky yang meminta duluan dengan dalih ada proyek pembuatan kebun hidoponik di store Superindo tempat korban bekerja.

Sejak saat itu, hubungan antara tersangka dengan korban semakin intens. Hingga akhirnya Angela dan Ecky pertama kali bertemu langsung di mal Kuningan City, Jakarta Selatan pada 17 Agustus 2018.

Selang sebulan usai pertemuan itu, tersangka dan korban menjalin hubungan asmara. “Namun bertemu hanya satu kali dalam rentang waktu 2 atau 3 minggu,” kata Riko di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/3).

Riko menerangkan, hubungan antara tersangka dengan korban mulai merenggang pada 25 Juni 2019. Saat itu, tersangka mendatangi apartemen korban di Taman Rasuna Wisma Johar Tower 1 Nomor 33a. Keduanya terlibat cekcok. Pemicunya, karena korban kecewa tidak dinikahkan oleh tersangka.

“Pada saat itu tersangka menganggap korban bisa mengganggu hubungan korban dengan istrinya,” jelasnya.

Angela juga mengancam akan membocorkan hubungannya ke istri dan keluarga Ecky. Pada akhirnya Ecky membunuh Angela dengan cara dicekik. “Menggunakan dua tangan yang mana posisi tubuh korban berada di atas tempat tidur kamar utama dengan posisi kepala mengantung ke bawah,” pungkas Rico.

Sebelumnya, sesosok jasad perempuan dimutilasi ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jumat (30/12) dini hari.

Seorang saksi Dian Ardiansyah yang merupakan warga sekitar mengatakan, penemuan jasad perempuan itu berawal dari pencarian seorang laki-laki berinisial MEL yang dilaporkan hilang oleh petugas kepolisian dari Polda Metro Jaya.

”Jadi awalnya ada anggota dari Polda menanyakan info orang hilang atas nama Ecky, terus sampai ke rumah saya, mereka menanyakan, saya jawab tidak kenal. Tapi info dari polisi katanya tinggal di sini,” kata Dian di lokasi, Jumat (30/12).

Petugas kepolisian tersebut kemudian melihat ada empat pintu kontrakan dan menanyakan terkait penghuni kepada dirinya. Saat dicek ternyata terdapat selembar kertas yang dituliskan pemilik kontrakan ditujukan kepada seseorang bernama Ecky.

Kepolisian kemudian meminta Dian menghubungi pemilik kontrakan yang selanjutnya datang membawa kunci untuk membuka isi kamar. Ketika dibuka, polisi menemukan dua boks kontainer dalam posisi dilakban atau diselotip berukuran besar. Di dalam kontainer tersebut terdapat sejumlah plastik hitam yang ternyata berisi merupakan potongan tubuh jasad perempuan yang belum diketahui identitasnya.

By admin