JawaPos.com – Macet total terjadi di Jalan Nasional Kabupaten Batanghari tepatnya di Jalan Lintas Tembesi-Sarolangun sejak Selasa (28/2) hingga Rabu (1/3). Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Atma Jaya mengatakan, pihaknya telah diperintahkan langsung oleh Gubernur Jambi meninjau lokasi kemacetan di sekitar Tembesi.
Tak ada faktor tunggal penyebab kemacetan. Kemarin, puluhan angkutan sopir batu bara berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Jambi. Lapangan depan kantor Gubernur Jambi dipenuhi truk batu bara.
Aksi para sopir ini dilakukan pascarapat Pemerintah Provinsi Jambi dengan Plh Dirjen Minerba ESDM pada Senin (27/2) tentang aturan baru truk batu bara.
Terlihat diantara mereka adalah aliansi supir batu bara seperti Komunitas Supir Batu Bara (KS Bara). KS Bara Jambi yang notabenenya masyarakat dan pemilik mobil yang menjadi sopir angkutan batu bara itu meminta ikut dimasukkan ke dalam daftar angkutan batu bara di Provinsi Jambi.
Ketua KS Bara Jambi Gustur mengatakan, pihaknya meminta untuk mobil angkutan batu bara milik perusahaan dihapuskan. Menurutnya, mobil angkutan batu bara milik perusahaanlah penyebab kemacetan di Jambi. “Kami minta mobil PT tidak usah ada agar tidak macet di Jambi, jika tidak nanti malam akan kami putar balikkan,” ujarnya, kemarin.
Tuntutan lainnya, KS Bara Jambi juga meminta agar mendapatkan nomor lambung meskipun tidak masuk dalam perusahaan transportir. Jika memang aturannya mobil angkutan batu bara masuk ke perusahaan transportir, maka KS Bara Jambi meminta transportir yang mencari KS Bara Jambi. Bukan sebaliknya.
Ancaman Dibalas Ancaman
Geram dengan aksi para sopir yang sewenang-wenang mementingkan kepentingan kelompok dan pemerintah yang tak kunjung menemukan titik tengah, Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Organisasi Kemahasiswaan (OKM) mengancam akan bergerak turun ke jalan.
“Kami akan turun ke jalan, karena melihat situasi saat ini belum ada solusi dari pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Jambi. Belum lagi jalan nasional sudah banyak yang rusak parah. Kami juga akan mengajak kepada masyarakat untuk sama-sama turun ke jalan,” kata Ketua DPD KNPI Batanghari Ozi Saifirman.
Terpisah, Sulaiman warga Kecamatan Muara Bulian mengatakan, saat ini masyarakat sudah mulai geram dengan kondisi kemacetan yang terus saja terjadi. Lumpuhnya arus lalu lintas sangat merugikan.
Penyebab Macet Versi Kapolres Batanghari
Kapolres Batanghari AKBP Bambang Purwanto,S.I.K saat dikonfirmasi oleh media mengatakan bahwa kemacetan ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Sehingga kantong parkir yang telah di sediakan tidak memadai.
“Di daerah Jebak sampai Karmeo terjadi kemacetan karena tadi malam curah hujan yang tinggi sehingga parkir – parkir yang sudah di sediakan jadi tidak memungkinkan untuk kendaraan masuk. Makanya, mobil tidak berani masuk ke kantong parkir tersebut. Jadi, mereka parkir di bahu-bahu jalan,” ujar Kapolres AKBP Bambang Purwanto.
Kemudian ia mengatakan ada juga truk terguling sebanyak dua unit. Namun, sudah di evakuasi.
Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Atma Jaya mengatakan, dari laporan yang masuk, kemacetan terjadi lantaran cuaca buruk, sehingga angkutan batu bara tak bisa masuk ke kantong parkir sekitaran Jebak. “Karena hujan truk tak bisa masuk dan akhirnya parkir di baju jalan,” sebut Atma, Rabu (1/3).
Sementara terkait imbauan Kapolres Batanghari agar truk tambang tak melintasi lokasi yang lumpuh total, Atma sependapat. “Intinya kita untuk kepentingan masyarakat siap mendukung (penghentian sementara), dan kami Dishub sedang berupaya mengurai kemacetan,” kata pria yang sementara menjadi Plh Kadishub ini.