JawaPos.com – Pagi sampai siang kemarin (28/2), Jalan Nusantara Raya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, dipenuhi warga. Hilir mudik, berdesakan, semua mata tertuju pada sebuah kontrakan rumah yang telah diberi garis polisi.
Petugas dari Puslabfor Polda Metro Jaya membongkar gundukan tepat di bawah tangga rumah. Di balik coran semen yang masih dalam keadaan basah itulah tersimpan jenazah Yusi, 48, dan Heni, 47.
Rumah tersebut telah menyita perhatian warga sejak Senin (27/2) malam. Saat itu, petugas keamanan lingkungan bersama dengan Bimaspol dan perwakilan keluarga masing-masing pihak membuka paksa pintu samping rumah sekitar pukul 21.30 WIB.
Didapati gumpalan darah di ruang tengah. Sementara Permana, pengontrak rumah itu, ditemukan tergeletak bersimbah darah dengan kondisi pergelangan tangan kirinya tersayat di atas tempat tidur di dalam kamar. Pria 50 tahun yang diduga bunuh diri tersebut sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, tapi nyawanya tidak tertolong.
“Informasi yang saya dapat, dalam perjalanan meninggal,” kata Ketua RT 011/022 Purwo Darmanto kepada Radar Bekasi kemarin.
Terbongkarnya peristiwa itu bermula saat Purwo mendapat kabar dari ketua RW bahwa ada dua pria yang datang ke lingkungannya untuk mencari istri mereka yang pamit pengajian. Keduanya datang setelah melacak sistem pemosisi global (GPS) ponsel milik salah satu korban perempuan. Posisi terakhir ada di lingkungan RT 011.
“Di bawah tangga, ditemukan secara bertumpukan. Tidak ada kesulitan karena cor itu masih basah, ditutup dengan coran semen dan batu kerikil,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombespol Hengki setelah kedua jenazah berhasil dievakuasi.
Dari olah TKP hingga jenazah selesai dievakuasi, polisi membawa sejumlah barang bukti berupa dua senjata tajam jenis pisau. Juga, satu unit sepeda motor yang digunakan Yusi dan Heni serta material bangunan berupa semen, pasir, dan kerikil yang ada di lokasi.
“Kita masih melakukan penyidikan. Proses lidik, sidik, nanti siapa pelakunya akan kita dapatkan, apa motifnya. Masih dalam proses,” tambahnya.
Terkait dengan status ketiganya, Hengki menyebut mereka adalah teman sejak SMP. Kali terakhir, Yusi dan Heni berpamitan kepada suami untuk menghadiri pengajian sebelum akhirnya tidak kembali pulang ke rumah.