JawaPos.com – Cuaca ekstrem yang melanda metropolis beberapa hari terakhir berpengaruh terhadap daya tahan tubuh. Bahkan, jumlah kunjungan pasien yang memeriksakan diri ke puskesmas pun meningkat.
Kepala Puskesmas Sidosermo dr Arista Agung Santoso memaparkan, banyak pasien yang memiliki keluhan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) seperti influenza dan pneumonia serta masalah pencernaan, yaitu diare. Pasien yang datang berasal dari berbagai rentang usia, baik anak-anak maupun dewasa.
’’Semua usia rata-rata menderita diare. Tapi, kebanyakan anak-anak,’’ ujarnya Selasa (28/2).
Ada sejumlah faktor penyebab dua penyakit tersebut lebih sering diidap masyarakat. Di antaranya, perubahan cuaca yang tidak menentu, kebersihan lingkungan, serta pola makan yang kurang baik. Hal tersebut berdampak pada kondisi tubuh, apalagi jika ada orang terdekat yang menulari.
’’Misalnya influenza, kalau daya tahan tubuh sedang kurang baik mudah tertular karena penyebarannya melalui droplet,’’ paparnya
Rata-rata jumlah kunjungan pasien ISPA mencapai 600–700 orang per bulan. Sementara itu, khusus diare berkisar 200–300 pasien. Angka tersebut merupakan kumulatif keseluruhan dan bisa berasal dari pasien yang sama. Menurut dia, belum ada pasien yang harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan. Sebab, puskesmas masih mampu menangani permasalahan tersebut.
’’Masih bisa diobati sampai selesai,’’ ungkap alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu.
Meski demikian, kesadaran masyarakat menjaga kesehatannya semakin baik. Hal tersebut dibuktikan melalui grafik kunjungan sejak tahun lalu. November 41 persen dan terus menurun hingga Februari hanya 27 persen. ’’Awal-awal masyarakat mungkin kurang aware. Sekarang mulai paham sehingga tidak terlalu banyak,’’ jelasnya.
Dia pun mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Misalnya, mencuci tangan, berolahraga rutin, mengonsumsi makanan bergizi, serta membersihkan lingkungan sekitar. Sebab, kuman penyebab penyakit biasanya muncul di musim pancaroba. ’’Kasus demam berdarah belum ada sampai saat ini,’’ tambahnya.
’’Iya lebih sering ISPA dan diare akhir-akhir ini,’’ kata Kepala Puskesmas Wonokromo drg Dwiana Yuniarti.
CUACA EKSTREM BERDAMPAK ISPA DAN DIARE
– Semakin banyak yang menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare pada musim pancaroba.
– Puskesmas masih bisa menangani. Pasien tidak sampai dirujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan.
– Masyarakat diimbau menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
– Kesadaran masyarakat semakin baik dibandingkan awal musim pancaroba.