JawaPos.com–Jawa Timur menjadi provinsi dengan produksi air bersih paling melimpah di Indonesia. Hal tersebut tercatat berdasar volume produksi perusahaan air bersih di Jatim yang mampu mencapai 810,68 juta meter kubik dalam satu tahun.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi air bersih di seluruh Indonesia sepanjang 2021 mencapai 5,25 miliar meter kubik (m³). Provinsi Jatim berada di peringkat pertama diikuti DKI Jakarta 643,07 juta m³, Jawa Tengah 619,17 juta m³, dan Jawa Barat 514,2 juta m³.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, perusahaan air bersih di Jatim telah berhasil membuktikan kinerja terbaiknya. Yakni dalam melakukan kegiatan pengadaan, penjernihan, penyediaan, dan penyaluran air bersih. Baik secara langsung melalui pipa penyalur atau mobil tangki.
”Kami sampaikan apresiasi kepada seluruh perusahaan air bersih baik dalam bentuk Perusahaan Air Minum (PAM), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Badan Pengelola Air Minum (BPAM) maupun perusahaan swasta lain karena telah bersama-sama memberikan layanan dan suplai air bersih yang menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Khofifah menuturkan, semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan berseiring dengan terus meningkatnya permintaan air bersih. Karena itu, pihaknya mendorong agar perusahaan air bersih di Jatim terus meningkatkan volume serta kualitas produksinya.
Tak hanya itu, Khofifah juga berharap adanya peningkatan layanan bagi pelanggan air bersih secara berkelanjutan. Khususnya dalam memberikan respons cepat jika terdapat gangguan distribusi air bersih kepada pelanggan.
”Tingginya kebutuhan air bersih untuk setiap rumah tangga menuntut perusahaan air bersih untuk terus berinovasi agar mampu melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih,” tegas Khofifah.
Saat ini, kata Khofifah, jumlah pelanggan air bersih terbesar adalah kelompok rumah tangga sebesar 92,92 persen atau sebanyak 2.826.879 rumah tangga. Angka tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang memahami akan pentingnya air bersih bagi kesehatan mereka.
”Ini menjadi masukan bagi PDAM agar meningkatkan penyediaan air bersih sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara berkelanjutan,” papar Khofifah Indar Parawansa.
Hal itu dibuktikan dengan semakin meningkatnya kebutuhan air bersih setiap bulan. Selama periode 2021, air bersih yang disalurkan sebesar 588.052.665 meter kubik.
”Kelompok rumah tangga yang paling besar membutuhkan suplai air bersih, jumlahnya mencapai 77, 17 persen dari total air bersih yang disalurkan. Kemudian disusul pelanggan niaga dan industri sebanyak 13,37 persen dan pelanggan instansi pemerintah sebesar 2,65 persen,” tambah Khofifah.