JawaPos.com–Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta maaf mengenai ucapannya tentang menginjak Alquran. Bupati menegaskan tak bermaksud merendahkan umat Islam dan kitab suci.
”Mohon maaf kalimat itu yang keluar, itu untuk menegaskan. Manusia itu tempatnya khilaf, kepada seluruh umat muslim saya mohon maaf jika merasa terganggu,” kata Iwan seperti dilansir dari Antara di Bogor.
Dia mengaku tidak memiliki niat untuk benar-benar menginjak Alquran. Sebab, dia dibesarkan di lingkungan Pondok Pesantren Nurul Haq Cisarua, banyak belajar mengenai bagaimana memuliakan Alquran.
Saking ingin menegaskan tak ada jual beli di proses rotasi mutasi, dia mengeluarkan kalimat sumpah sebagai bentuk penegasan tertinggi. Namun dalam kondisi yang terburu-buru, ada kalimatnya yang keliru soal sumpah Alquran.
”Sebagai muslim, karena imam saya Alquran, saya menjunjung betapa tingginya Alquran, saya sampai sumpah demi Allah, demi Rasulullah, demi Alquran. Tapi memang ada kalimat yang saya khilaf karena di luar jangkauan, itu posisinya ada lima kegiatan hari itu dan itu di kegiatan terakhir. Jadi dalam kondisi capek dan tiba-tiba diberi pertanyaan seperti itu, ada kalimat yang khilaf,” papar Iwan.
Iwan menceritakan, saat dirinya khilaf mengucapkan kalimat mengenai injak Alquran. Saat itu, dia selesai mengikuti peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) dan Konferensi MWC NU Cigombong pada Selasa (21/2). Kemudian, sejumlah wartawan datang dan mewawancarainya, hingga saat hendak meninggalkan lokasi. Salah satu yang ditanyakan terkait isu jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor.
”Ada doorstop dan saya pikir selesai karena waktunya juga cukup panjang. Tapi ada salah satu wartawan yang sudah doorstop itu bertanya ke saya yang sudah di dalam mobil, jadi kendaraan sudah mulai jalan, waktu itu saya menyampaikan soal penegasan tidak ada jual beli jabatan,” terang Iwan.
Iwan menjelaskan, diamanahkan Mendagri menjadi Plt Bupati Bogor untuk mengisi kekosongan jabatan. Dia mengaku diminta untuk konsen dalam menangani korupsi, termasuk menutup segala bentuk jual beli jabatan.
”Ketika itu, saya mendapat arahan dari penegak hukum yang mengurusi korupsi jangan sampai ada jual beli jabatan. Itu Amanah yang harus saya pegang dan saya hanya ingin meyakinkan itu. Saya juga menginstruksikan ke jajaran tidak boleh menerima sepeser pun uang dalam proses rotasi mutasi,” ungkap Iwan Setiawan.
Diketahui, Iwan memberikan pernyataan berkaitan dengan berani bersumpah atas nama Alquran saat menegaskan soal tidak adanya praktik jual beli jabatan di Pemerintah Kabupaten Bogor.
”Gini, kalau ngomong jual beli jabatan saya ngomongnya sambil nginjek Quran, wani (berani),” kata Iwan saat memberi jawaban kepada wartawan yang meminta tanggapan pada Selasa (21/2).