JawaPos.com–Pemerintah Provinsi Riau kembali mengalokasikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Rp 76,704 miliar tahun 2023. Dana itu untuk membayar gaji guru bantu di 12 pemerintah kabupaten/kota se-Riau untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik tersebut.

�Pemprov Riau mengalokasikan BKK ini sebagai bentuk komitmen Gubernur Riau Syamsuar dan Wakil Gubernur Edy Natar Nasution untuk membayar upah kerja para guru yang membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah yang bersumber dari APBD Riau 2023,� kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) Riau Indra seperti dilansir dari Antara di Pekanbaru.

Dia mengatakan, BKK merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk meningkatkan kesejahteraan guru. Yakni melalui pemberian insentif yang termuat dalam bantuan keuangan (Bankeu) khusus itu.

�Kendati BKK yang mereka peroleh belum tidak besar akan tetapi bisa sebagai insentif buat mereka yang telah menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam mencerdaskan generasi bangsa,� ujar Indra.

Dia menyebutkan, dari Rp 76,704 miliar itu merupakan bagian dari alokasi seluruh bantuan yakni Rp 309.868.734.773 untuk membiayai empat kegiatan. Yakni pembiayaan gaji guru bantu, bantuan keuangan ke kecamatan, bantuan rumah layak huni, dan bantuan pembiayaan kegiatan MTQ.

Khusus untuk gaji guru bantu, Indra menyebutkan, Kabupaten Kampar pada 2023 memperoleh alokasi paling besar dari BKK yakni Rp 14.616.000.000 dengan total guru bantu sebanyak 609 orang.

�Pemberian BKK disesuaikan dengan jumlah guru bantu di kabupaten/kota. Pada 2023, Kampar yang terbanyak yakni mencapai Rp 14,616 miliar lebih,� terang Indra.

Kabupaten berikut yang mendapatkan Bankeu nomor dua terbanyak yakni Kuantan Singingi mencapai Rp 10.488.000.000 yang diperuntukkan bagi 437 orang guru bantu. Kemudian Kabupaten Indragiri Hilir Rp 8.808.000.000 yang diperuntukkan bagi 367 orang guru bantu.

Selain itu Kabupaten Rokan Hulu sebesar Rp 7.872.000.000 untuk 328 guru bantu. Kabupaten Indragiri Hulu Rp 6.720.000.000 untuk 280 guru bantu. Kota Dumai Rp 3.120.000.000 untuk 130 guru bantu dan Kota Pekanbaru Rp 5.280.000.000 untuk 220 guru bantu.

Untuk Kabupaten Bengkalis, lanjut Indra, mendapatkan Bankeu sebesar Rp 6.264.000.000 untuk 261 orang guru bantu. Kabupaten Pelalawan Rp 5.160.000.000 untuk 215 orang guru bantu. Kemudian, Kabupaten Siak Rp 4.440.000.000 untuk 185 orang guru bantu. Kabupaten Rokan Hilir Rp 2.376.000.000 untuk 99 guru bantu dan Kepulauan Meranti Rp 1.560.000.000 untuk 65 guru bantu.

�Alokasi BKK tersebut untuk 12 bulan dan masing-masing guru mendapatkan Rp 2 juta setiap bulan. Semoga BKK ini dapat bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan para guru bantu,� tutur Indra.

By admin