JawaPos.com – Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengumumkan pembaruan daftar barang yang tunduk pada pembatasan pasokan ke Rusia dan kawasan Belarusia. Daftar baru ini mencakup banyak hal yang tunduk pada batasan ini.
Keputusan ini diklaim penting karena akan berdampak pada perdagangan antara AS dan Rusia. Menurut aturan baru, dilansir dari Ixbt, pasokan tersebut antara lain smartphone dan printer yang harganya lebih dari USD 300 atau setara Rp 4,5 jutaan.
Selain smartphone, perangkat elektronik lainnya berupa AC dan lemari es yang harganya lebih dari USD 750 atau berkisar Rp 11,4 jutaan juga dilarang. Mesin pencuci piring, timbangan elektronik, penyedot debu yang harganya lebih dari USD 100 atau berkisar Rp 1,5 jutaan oven microwave, mesin kopi, perekam suara dan peralatan reproduksi, dan TV juga dilarang.
Artinya, barang-barang tersebut hanya dapat sampai ke Rusia dan Belarusia dengan lisensi ekspor. Namun, lisensi ini tidak akan diberikan dalam banyak kasus, karena biasanya ditolak.
Daftar barang yang diperbarui adalah hasil dari ketegangan yang sedang berlangsung antara AS dan Rusia. Pemerintah AS kembali mengambil pembatasan keras terhadap Rusia atas isu-isu seperti pelanggaran hak asasi manusia dan campur tangan pemilu.
Juga, AS telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia atas masalah ini. Dan daftar barang yang diperbarui adalah bagian dari langkah-langkah ini.
Pembatasan pasokan barang mewah ke Rusia akan berdampak signifikan bagi perekonomian negara-negara tersebut. Banyak perusahaan di Rusia dan Belarus mengandalkan barang impor.
Dengan demikian, pembatasan tersebut akan mempersulit mereka untuk mengakses produk tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga, karena bisnis mungkin harus mencari pemasok alternatif atau menaikkan harga mereka untuk menutup biaya mendapatkan lisensi ekspor.
Namun, ada pengecualian untuk pembatasan tersebut. Pasokan peralatan untuk tujuan kemanusiaan atau untuk perusahaan asing yang meninggalkan Rusia dan/atau Belarus dikecualikan dari pembatasan tersebut.