JawaPos.com – Gara-gara handphone milik seorang penumpang terbakar, Lion Air membatalkan penerbangan Minggu (26/2). Insiden itu terjadi di dalam pesawat Boeing 737-900ER beregistrasi PK LQS yang hendak terbang ke Surabaya dari Bandara El Tari, Kupang.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengungkapkan, pesawat tersebut mengalami insiden saat persiapan lepas landas pukul 06.15 Wita.
Pesawat itu membawa 159 penumpang dan 4 kru. Ketika itu ada seorang penumpang yang merasakan ponsel di sakunya panas. �Lalu, ponsel tersebut dikeluarkan dari saku dalam kondisi berasap dan terbakar,� jelasnya.
Karena panik, penumpang tersebut akhirnya melemparkan ponselnya ke lantai kabin pesawat. Kemudian menginjaknya untuk mematikan api yang muncul. Akibat kejadian tersebut, sensor pendeteksi asap di dalam kabin pesawat berbunyi.
Spontan penumpang lainnya membuka jendela darurat pesawat tanpa menunggu aba-aba dari awak kabin. Karena situasi sudah panik, pramugari akhirnya membuka pintu pesawat dan meminta para penumpang keluar dengan tertib.
�Akhirnya semua penumpang keluar dari pesawat menuju apron,� terangnya. Asap yang keluar dari kabin pesawat juga terpantau petugas air traffic controller (ATC).
Dia menerangkan, penyebab insiden itu perlu didalami. Namun, hal tersebut bukan ranah Kemenhub. �Ada ahli yang harus melakukan investigasi,� ungkapnya melalui keterangan tertulis kemarin (27/2).
Dia mengatakan, seluruh penumpang sudah ditangani dengan baik. Sebanyak 134 penumpang diberangkatkan kembali dengan pesawat pengganti. Kemudian, 10 penumpang dialihkan ke Lion Air JT 697, 10 penumpang melakukan refund tiket, dan 5 penumpang lainnya direskedul. Bagaimana dengan penumpang yang membuka jendela darurat? Setelah dimintai keterangan, dia juga diberangkatkan menggunakan pesawat JT 693 KOE-SUB pada hari yang sama.
Menurut informasi, dia diizinkan melanjutkan perjalanan karena saat membuka pintu darurat sensor pendeteksi asap di kabin pesawat berbunyi. �Sedangkan penumpang yang memiliki ponsel terbakar direskedul keberangkatan dengan JT 693 KOE-SUB STD tadi pagi (kemarin, Red),� bebernya.
Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, investigasi dari tim investigasi penerbangan sipil masih berlangsung. Tujuannya, mengetahui apakah pesawat masih layak terbang setelah insiden tersebut. �Hasil investigasi akan digunakan untuk mendapatkan rekomendasi guna meningkatkan keselamatan dan keamanan,� katanya.
Dia mengungkapkan, kejadian terbakarnya handphone di dalam pesawat harus mendapat atensi. �Ini bukan masalah yang sepele,� ujar Danang. Karena itu, Lion Air akan berpartisipasi aktif dalam penyelidikan.
Dalam foto yang diterima Jawa Pos dari seorang sumber, terlihat handphone tidak hanya terbakar. Tapi juga terpisah menjadi tiga bagian. Bagian LCD memang tampak gosong dan retak. Bahkan, baterai handphone berwarna biru itu sudah tidak sempurna. Ada juga bagian lain yang meleleh akibat panas.
Terpisah, Humas KNKT Indrianto mengungkapkan bahwa lembaganya tidak melakukan investigasi atas insiden tersebut. �Karena tidak termasuk yang harus diinvestigasi KNKT sesuai PP No 62 Tahun 2013 tentang Kecelakaan Transportasi,� ujarnya.