JawaPos.com – Kasus penganiayaan Cristalino David Ozora masih menyisakan misteri. Salah satunya yakni mengenai perekam video. Polres Metro Jakarta Selatan sendiri telah menyatakan perekaman adalah Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan atas suruhan Mario Dandy Satriyo.
Meski begitu, pernyataan tersebut banyak dipertanyakan publik. Sebab, dalam video yang beredar ada seorang pria selain Dandy masuk dalam rekaman video. Padahal di lokasi disebut hanya ada 3 orang selain korban. Mereka yakni Dandy, Shane, dan AG.
Sementara, AG disebut polisi tidak melihat proses terjadinya penganiayaan. Dia juga bukan perekam video. Lantas siapa sosok misterius tersebut?
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko juga belum memberikan jawaban yang pasti. Menurutnya, proses penyidikan masih berjalan.
“Masih dalam konstruksi proses penyidikan ini nanti akan disampaikan,” kata Trunoyudo kepada wartawan, Senin (28/2).
Di sisi lain, Trunoyudo mengatakan, status hukum AG tidak masih menunggu koordinasi pihak terkait.
“Kita masih menunggu, nanti akan disampaikan oleh penyidik. Kita masih ada kolaborasi antar stakeholder,” jelasnya.
Lebih lanjut, Trunoyudo mengatakan, terhadap anak di bawah umur ada proses formil berbeda. Ada pula hak anak yang harus dipenuhi penyidik. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antar stakeholder seperti Kementerian PPPA, Dinas Sosial Jakarta Selatan, dan Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor).
“Termasuk diperlukannya agar pekerja sosial profesional dalam hal ini perannya untuk melihat dan menilai situasi anak,” ucapnya.
Sebelumnya, viral di media sosial Twitter informasi tentang penganiayaan dan penculikan terhadap anak di bawah umur bernama David. Korban dikabarkan sampai koma usai dianiaya oleh pria berinisial MDS yang berstatus sebagai anak seorang pejabat eselon II di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.
Pelristiwa bermula saat korban tengah bermain di rumah temannya pada 20 Februari 2023. Lalu mantan pacar David menghubungi, menanyakan lokasi korban dengan maksud hendak mengembalikan kartu pelajar.
David kemudian membagikan lokasi terkini. Lalu datang satu unit Jeep Rubicon warna hitam dengan plat nomor palsu. David kemudian mendatangi pelaku, hingga terjadi cekcok. Di situ korban dipukul oleh MDS sampai terkapar.
Korban dilaporkan mengalami luka serius di area kepala. Korban pun dilarikan ke Rumah Sakit Medika karena dalam kondisi tak sadarkan diri hingga harus dirawat di ruang ICU. Pihak orang tua korban selanjutnya melaporkan kasus ini ke Polsek Pesanggrahan.