JawaPos.com – Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengakui ada penurunan pasokan pangan yang masuk ke ibu kota. Hal itu terjadi lantaran curah hujan tinggi yang mendera wilayah pemasok.
“Terjadi sedikit penurunan pasokan pangan hortikultura dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi di daerah sentra pada bulan ini,” ujar Kepala Dinas KPKP Suharini Eliawati, Selasa (28/2).
Namun begitu, Eli menyebut bahwa saat ini pangan yang tersedia di DKI Jakarta masih dalam kondisi relatif aman. Belum lagi, ia cukup yakin bahwa seiring dengan berkurangnya curah hujan nanti, kemudian masuk musim panen, diharapkan pasokan yang masuk akan bertambah dan mencapai kondisi normal seperti biasa.
Adapun komoditas yang mengalami penurunan pasokan antara minggu ketiga dibanding minggu kedua bulan Februari 2023, katanya adalah cabe merah, cabe rawit hijau, dan bawang merah. “Namun demikian diharapkan awal bulan Maret 2023 pasokan akan normal kembali karena akan segera masuk masa panen,” tandas Eli.
Sebelumnya, kebutuhan beberapa bahan pangan jelang Ramadan naik. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati. Kebutuhan pangan tertinggi menurutnya adalah telur ayam hingga daging sapi.
Perhitungan kenaikan bahan pangan itu, kata Eli didasarkan penghitungan prognosa kebutuhan pangan masyarakat DKI Jakarta menjelang Ramadhan 2023 kepada data Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Komoditas yang mengalami kenaikan kebutuhan pangan antara lain telur ayam naik 6,77 persen atau sebesar 715 ton, daging sapi naik 5,13 persen atau sebesar 368 ton,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (28/2).
Selain telur ayam dan daging sapi, kenaikan kebutuhan atas bawang putih juga naik 3,35 persen atau sebesar 77 ton, cabe rawit naik 2,76 persen atau sebesar 78 ton, bawang merah naik 2,61 persen atau sebesar 193 ton.
Di sisi lain, kebutuhan akan gula juga naik 2,27 persen atau sebesar 171 ton, minyak goreng naik 2,23 persen atau sebesar 430 ton, daging ayam naik 2,19 persen atau sebesar 295 ton, cabe merah naik 2,13 persen atau sebesar 76 ton, dan beras naik 0,19 persen atau sebesar 160 ton.