JawaPos.com- Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur Sabtu (25/2) kembali mewisuda sebanyak 738 wisudawan. Di antara wisudawan itu, Muhammad Chasan Amrullah mencatatkan prestasi membanggakan. Lulus dengan predikat cumlaude. Masa studi di program studi Administrasi Publik hanya ditempuh 3,5 tahun.
Tidak hanya itu. Selama 3 tahun menjadi mahasiswa, Chasan juga mencatatkan rekor MURI. Ratusan penghargaan dicapai. Baik tingkat nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya juara 1 karya tulis ilmiah tingkat internasional (1 kali) dan juara 1 karya tulis ilmiah tingkat nasional (20 kali).
Lalu, juara 2 karya tulis ilmiah tingkat nasional (10 kali), juara 3 karya tulis ilmiah tingkat nasional (5 kali), juara 1 essay dan debat tingkat nasional (5 kali), juara 2 essay dan debat tingkat nasional (3 kali), juara 1 dan 2 Business Plan tingkat nasional (11 kali), juara 1 Analisis Saham dan Trading tingkat nasional (1 kali), dan juara 1 essay tingkat nasional (11 kali).
Setiap bulan, Chasan yang alumnus santri Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang, itu mengaku bisa ikut kompetisi dua sampai lima kali. Itupun tidak selalu membiahkan prestasi. Namun, Chasan selalu berupaya dan tidak pernah berputus asa.
“Itu pun banyak lika-liku yang dihadapi. Tapi, menurut saya, tidak ada tantangan karena tantangan adalah bentuk dari kemalasan yang menghambat kemajuan kita,” katanya dilansir NU Online, Senin (27/2).
Chasan menyebut tidak ada resep khusus. Yang jelas, dia selalu membaca saalawat 10 ribu kali setiap akan mengikuti kompetisi. “Insya Allah dari salawat itu akan memberi kemudahan kepada kita. Entah itu masalah atau apa pun keinginan kita,” ucap dia.
Salah satu contoh kehebatan salawat itu, lanjut dia, dirinya bisa meraih rekor MURI. Padahal, sebelumnya dia merasa tidak pernah membayangkan bisa mendapatkan penghargaan tersebut. ”Asal ikut kompetisi saja,” ujarnya.
Dia juga selalu menyempatkan diri untuk membaca. Sedikitnya, satu atau dua halaman dibaca setiap hari. Di mana pun dan kapan pun. Tidak ada waktu yang sangat padat sehingga sampai tidak membaca. ”Membaca itu penting sekali. Karena fokus saya di bidang kebijakan publik maka harus mencermati politik dan sistem pelayanan di Indonesia,” terangnya.
Chasan pun berpesan kepada para mahasiswa agar jangan pernah putus asa, merasa gagal atau kecewa dengan keputusan apa pun. Sebab, hal itu yang membentuk pribadi akan lebih baik dan tangguh.
“Kegagalan akan membentuk akar untuk kita bisa bertumbuh lebih baik lagi. Kekuatan, perubahan, kemauan dan ketercapaian pemuda ada di tangannya sendiri,” pungkasnya.