JawaPos.com – Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi alias personal consumption expenditures (PCE) Amerika Serikat (AS) naik. Hal itu membuat pasar saham tak beranjak dari zona merah. Investor khawatir The Federal Reserve (The Fed) lebih agresif ke depan. Namun, aliran dana asing yang masuk mendorong pasar saham Indonesia tetap kuat.
Senin (27/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot 1,79 poin atau 0,03 persen di posisi 6.854,777. Meski demikian, indeks bergerak cukup variatif. Dari batas atas di level 6.871 sampai 6.819 sebagai batas bawah.
Analis pasar modal Hans Kwee menyatakan, indeks PCE Januari meningkat 0,6 persen setelah pada bulan sebelumnya juga terkerek 0,2 persen. Pengeluaran konsumen yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS juga naik ke level 1,8 persen. Melebihi perkiraan di 1,3 persen.
“Kenaikan tajam PCE ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan hawkish lebih lama,” kata Hans kepada Jawa Pos.
Sementara itu, sepanjang Januari 2023, IHSG mencatatkan arus masuk dana asing Rp 3 triliun. Didominasi sektor perbankan dan perusahaan telekomunikasi. Sektor logam membukukan Rp 1,7 triliun.
“Aliran dana asing yang masuk mendorong pasar saham Indonesia tetap kuat. Pekan ini IHSG berpeluang menguat support di level 6.781 sampai 6.680 dan resistance di posisi 6.941 sampai 7.000,” jelas dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Trisakti tersebut.