JawaPos.com – AKBP Dody Prawiranegara mengaku takut kepada Irjen Pol Teddy Minahasa, sehingga mau diperintah menukar 5 kilogram sabu dengan tawas. Awalnya Dody menyatakan enggan menjalankan perintah tersebut.
“Karena beliau ini pendendam, saya takut. Pada saat itu takut. Saya hampir depresi,” kata Dody saat bersaksi untuk terdakwa Teddy Minahasa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin (27/2).
“Beliau powerfull, perfeksionis, salah satu Kapolda terkaya di Indonesia versi LHKPN 2022, kemudian beliau mantan ajudan wapres, jaringan beliau luas, jenderal tercepat, saya takut cuma AKBP,” imbuhnya.
Meski begitu, saat ini Dody sudah tak lagi takut kepada mantan atasannya tersebut. Oleh karena itu, dia ungkap seluruh peristiwa yang terjadi. “Kalau sekarang saya nggak takut, saya ungkap yang sebenarnya,” jelasnya.
Sebelumnya, Irjen Pol Teddy Minahasa Putra didakwa memerintahkan penjualan barang bukti narkoba jenis sabu kepada AKBP Dody Prawiranegara. Sabu yang dijual merupakan hasil tangkapan Polres Bukit Tinggi.
“Terdakwa mengirimkan pesan melalui aplikasi whatsapp kepada saksi Dody Prawiranegara dengan kalimat ‘mainkan ya mas’ dan saksi Dody Prawiranegara menjawab siap jenderal, lalu terdakwa menjawab ‘minimal ¼ nya’ dan saksi Dody Prawiranegara jawab kembali ‘siap 10 jenderal’,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (2/2).
Teddy memerintahkan Dody agar menyisihkan 10 kilogram sabu dari hasil tangkapan 41,4 kilogram. Untuk menghilangkan jejak, sabtu tersebut diganti dengan tawas. Namun, hanya terjadi penukaran 5 kilogram.