JawaPos.com- Dr M. Ridlwan terpilih sebagai nakhoda baru Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya periode 2022-2027. Pria yang juga menjabat wakil rektor I Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya itu resmi menggantikan Hamri Al Jauhari.

Ridlwan pun menyusul Rektor UMSurabaya Dr Sukadiono, yang sebelumnya juga mendapat amanat baru sebagai ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur.

Pergantian kepengurusan PDM Kota Surabaya tersebut melalui musyawarah daerah (Musyda) ke-18 di Kampus UMSurabaya, Minggu (26/2). Ridlwan ditetapkan sebagai ketua setelah meraih suara terbanyak dari calon anggota tetap lainnya. Ketua Majelis Dikdasmen itu mengantongi 323 suara.

Di bawah Ridlwan ada nama Catur Anang Hutoyo 238 suara, Suhadi 231 suara, Muhammad Jemadi 216 suara, M. Rofiq Munawi 212 suara, Imam Syaukani 209 suara, Musa 205 suara, Hamri Al Jauhari 192 suara, M. Zayyin Chudori 180 suara, Marjuki 180 suara, Muhammad Lutfi 180 suara, M. Arif An 174 suara, dan Hasan Cholis 167 suara.

Dalam sambutannya, Ridlwan menyampaikan cita-citanya untuk membawa Muhammadiyah Surabaya terus berada di depan dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar dengan prinsip dakwah dengan kebijaksanaan sesuai prinsip-prinsip Muhammadiyah.

“Ke depan bersama-sama mari kita bersinergi bekerjasama memastikan terimplementasinya spirit Islam berkemajuan di Kota Surabaya. Mari kita kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas,” ujarnya dalam rilisnya, kemarin.

Menurut Ridwan, Surabaya sebagai kota metropolitan dengan segala dinamikanya menghadapi berbagai situasi dan problematika sosial yang tak dapat terelakkan. Masalah transportasi, kualitas lingkungan hidup, pemerataan ekonomi, dan berbagai persoalan urban lainnya menjadi tantangan tersendiri.

“Tentunya, persoalan di atas harus dijawab secara konkret dan sistematis,’’ paparnya.

Kepemimpinan PDM Kota Surabaya ke depan juga akan menghadapi berbagai dinamika. Karena itu, lanjut Ridwa, tiga kunci kesuksesan dalam kepemimpinan PDM Kota Surabaya ke depan adalah etos kerja yang sistematis, etos kerja yang komunikatif, dan etos kerja kolaboratif.

Dia juga berpesan, Musyda PDM Kota Surabaya telah selesai. Tidak ada menang kalah, tidak ada lagi lawan dan musuh. Yang ada hanya persaudaraan dan kebersamaan. Ridwan menegaskan, Muhammadiyah yang besar ini tidak mungkin bisa berkembang tanpa ditopang kerjasama yang solid dan kompak.

’’Mohon doanya agar 13 orang terpilih ini terus didukung, dikuatkan dalam mengemban amanah untuk menjadikan PDM Kota Surabaya lebih baik, berkemajuan, dan mampu menjawab persoalan ummat,” pungkasnya.

Sementara itu, untuk ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Surabaya periode 2022-2027 kembali diraih incumbent. Yakni, Alifah Hikmawati. Dia meraih sebanyak 164 suara atau unggul dari delapan calon anggota lainnya.

Di bawahnya ada nama Shohifah mendulang 141 suara, Luluk Humaedah 136 suara, Joane Hendrawati 129 suara, Nurul Kartika Ayu 72 suara, Umi Sarofah 70 suara, Mardiyah 69 suara, Tsuwaibah Aslamiyah 69 suara, dan Ely Cholidah 68 suara.

“Alhamdulillah, selamat mengemban amanah untuk Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya periode 022-2027 yang terpilih. Semoga lebih baik dan berkemajuan,” kata Amanah, ketua Panlih Musyda ke-17 PDA Kota Surabaya.

By admin